Paris (ANTARA News) - Novak Djokovic asal Serbia akan berhadapan dengan petenis Kanada Milos Raonic pada final Paris Masters Minggu, setelah mereka melewati fase semifinal pada Sabtu.

Unggulan teratas sekaligus juara bertahan Djokovic menaklukkan petenis Jepang Kei Nishikori dengan skor 6-2, 6-3 dalam waktu 62 menit, sedangkan unggulan ketujuh Raonic menyingkirkan Tomas Berdych asal Republik Ceko dengan skor 6-3, 3-6, 7-5 dalam pertandingan yang sempat terlihat akan ditentukan melalui tie break.

Kedua finalis pada Minggu sebelumnya telah bertemu sebanyak tiga kali di mana Djokovic memenangi ketiga pertandingan itu, pada kesempatan terakhir melalui kemenangan dua set langsung di perempat final Prancis Terbuka pada Juni.

Djokovic, mantan juara dua kali di Paris, mendapatkan balas dendam yang manis atas Nishikori terhadap kekalahan empat set yang ia derita dari petenis Jepang itu di semifinal AS Terbuka pada September.

Namun bahkan ia harus terkejut dengan betapa mudahnya ia menaklukkan Nishikori terpisah dari beberapa kali perlawanan sengit lawannya itu pada set kedua, ketika petenis Jepang itu mendapatkan satu-satunya break.

Namun petenis pria pertama yang mencapai final tunggal Grand Slam itu setidaknya memiliki alasan untuk kekalahan ini, setelah ia menyelesaikan pertandingan perempat final melawan David Ferrer dalam waktu dua jam 43 menit pada Jumat tengah malam.

Jika Djokovic akan berupaya meraih gelar Masters Series ke-20nya pada Minggu, Raonic (23) akan memainkan final keduanya, setelah kalah dua set langsung dari Rafael Nadal di kandang sendiri di Montreal pada September 2013.

Bagi Berdych kekalahan berarti harapan petenis Ceko itu untuk memenangi gelar Paris keduanya seelah 2005 menjadi sirna. Sejak itu, itu merupakan satu-satunya gelar Master Series yang ia miliki setelah kemudian kalah pada dua final berikutnya.

Bagaimanapun, kedua petenis itu, telah memastikan diri akan berkompetisi di ATP World Tour Finals di London yang akan dimainkan dalam waktu sembilan hari setelah kemenangan mereka di perempat final pada Jumat.

Di sana, pada final musim ATP, mereka akan bergabung dengan Djokovic, Nishikori, Roger Federer, Stan Wawrinka, Andy Murray, dan Marin Cilic.

"Ini menakjubkan, semuanya terjadi begitu saja," kata Raonic.

"Final besok, itu hanya mengenai turunan ke bawah, berharap untuk memainkan pertandingan bagus lainnya, dan memanfaatkan semua peluang yang ada."

"Saya mengetahui tantangan yang akan berada di depan saya, dan saya akan harus bermain tenis dengan sangat bagus. Saya rasa saya telah siap untuk itu."

Dengan para pahlawan tuan rumah Jo-Wilfried Tsonga dan Gael Monfils telah tereliminasi, serta favorit penonton Federer juga telah disingkirkan Raonic pada Jumat, atmosfer permainan tidak begitu panas di dalam Brcy Indoor Arena pada semifinal pertama.

Seperti yang diperkirakan, pertempuran serve dari dua petenis tertinggi ini berlangsung sengit.

Raonic menjadi petenis pertama yang melakukan break pada game keempat, di mana ia tampil lebih baik dari Berdych pada reli 25 pukulan untuk unggul 3-1

Itu sudah cukup untuk memastikan dia unggul satu set di mana Berdych gagal mendapatkan satu pun break point dari petenis Kanada tersebut.

Bagaimanapun pada set kedua Raonic kesulitan berkonsentrasi pada game kedua. Kesalahan ganda yang dilakukannya membuat Berdych mendapatkan dua break point dan ia mengonversi break point kedua ketika pengembalian backhand Raonic membentur net.

Sekali lagi satu break pada serve terbukti menjadi krusial, di mana Berdych mendapat sedikit kesulitan untuk mempertahankan servenya setelah itu.

Penentuan total didominasi oleh serve dengan 11 game pertama memperlihatkan satu break point dan tie break terlihat tidak terhindarkan.

Namun semua berubah pada game ke-12 ketika serangkaian kesalahan dari Berdych mendatangkan match point untuk Raonic, dan petenis Kanada itu mengamankan kemenangan dengan pukulan forehand keras, di mana pengembalian backhand petenis Ceko itu mengenai net, dan ia membanting raket sebagai wujud rasa frustrasinya.

Setelah menenangkan diri, Berdych memberi pujian kepada pria yang mengalahkannya.

"Saya pikir ia benar-benar pria yang perlu kita semua saksikan di masa yang akan datang. Ia hanya membuktukan bahwa ia benar-benar akan menjadi petenis tangguh dengan semua yang ia miliki."

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014