Jakarta (ANTARA News) - Sekitar seribu orang berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada Jumat malam (10/10).

Malam itu mereka menghadiri acara  "Kepedulian Keluarga dan Masyarakat dalam Pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa".

Tema nasional tersebut berupa ajakan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penanganan dini yang tepat bagi orang dengan skizofrenia (ODS) supaya mereka dapat kembali aktif dan produktif.

Acara itu dimeriahkan aksi simpatik berupa flash mob dance dan pembentangan spanduk-spanduk yang berisi dukungan terhadap ODS.

Peserta menyalakan Lighting the Hope for Schizophrenia berupa lampu berbentuk lilin yang sebelumnya telah dibagikan panitia.

Para peserta acara Jumat malam tersebut mulai dari Menteri Kesehatan, MPH, organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, organisasi profesi, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, insan pers, dan orang dengan gangguan jiwa beserta keluarga mereka menghadiri acara itu.

Peserta juga menandatangani papan seruan nasional kepedulian terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Penandatanganan Piagam Seruan Nasional Stop Stigma dan Diskriminasi terhadap ODGJ dilakukan oleh pejabat Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama serta perwakilan enam pemuka agama di Indonesia yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI), Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin).

Pada acara itu juga dilakukan penandatanganan komitmen dukungan kepada ODS oleh perwakilan Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Asosiasi Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Indonesia (ARSAWAKOI), Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI), Himpunan Psikologi Indonesia, dan perwakilan dari mitra swasta.

Menteri Kesehatan pada acara itu memberikan apresiasi kepada sembilan praktisi kesehatan dan tenaga medis yang telah berjasa dalam Pembangunan Kesehatan Jiwa di Indonesia.

Penghargaan antara lain diberikan kepada dr. Hj. Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ; drg. Syarifah Yessi Hediyati, M.Kes dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh; dr. Fadhlina dari Puskesmas Tebet DKI Jakarta; dan Syukriyah, pengelola pelayanan kesehatan jiwa masyarakat di Puskesmas Kotabaru, Aceh.

Penerima penghargaan juga adalah Martha Maria Hamun, S.Th dari Panti Joint Andulam Ministry di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah; dan dr. Hj. Arni Sultan, M.Si, kepala Puskesmas Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

(Informasi ini disiarkan dengan dukungan dari Kementerian Kesehatan)

Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2014