Kediri (ANTARA News) - Ribuan warga dari berbagai daerah di Kediri, Jawa Timur, dan sekitarnya memadati areal "rest area" Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut/mdpl) untuk mengikuti acara Festival Kelud. Mereka berebut 1.000 tumpeng.

"Saya datang dengan keluarga, ingin saksikan langsung festival ini. Saya juga ingin saksikan langsung kondisi gunung setelah erupsi," kata Supriati, salah seorang pengunjung asal Kediri, Minggu.

Ribuan warga memang memadati lokasi rest area Gunung Kelud. Selain melihat festival budaya. Mereka juga ingin mengetahui secara langsung kondisi Gunung Kelud, setelah erupsi yang terjadi pada Februari 2014.

Dalam kegiatan festival budaya itu, digelar 1.000 tumpeng, yang isinya makanan lengkap dengan lauk serta hasil bumi, seperti umbi-umbian, buah, dan hasil bumi lainnya. Semua tumpeng itu dikumpulkan di rest area.

Para sesepuh adat berkumpul bersama dalam kegiatan itu, termasuk dari jajaran pemerintah kabupaten sampai di tingkat perangkat desa. Mereka mengikuti acara doa bersama, yang diikuti warga, dari pemeluk kepercayaan, serta sesepuh desa.

Mereka juga langsung berebut tumpeng setelah doa selesai dibacakan.

Sementara, untuk tumpeng utama, yang berisi hasil bumi serta nasi lengkap dengan lauknya dari Desa Sugihwaras, dibawa dekat ke puncak gunung. Di tempat itu, juga digelar doa bersama agar diberi keselamatan dan keberkahan rejeki.

Kepala Camat Ngancar Ngaseri mengatakan kegiatan festival 1.000 tumpeng itu merupakan bentuk ucapan syukur atas rejeki yang diberikn selama ini oleh Tuhan.

Kegiatan itu juga bertujuan melestarikan budaya di masyarakat selama ini.

"Ini untuk bersih desa dan melestarikan adat budaya. Tumpeng ini sebagai perwujudan syukur atas rejeki yang telah diberikan Tuhan pada umatNya," katanya.

Ia juga menyebut, dalam festival 1.000 tumpeng ini, juga bisa sebagai ajang untuk silaturahmi dan menyatukan perbedaan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kediri Sampurno mengatakan kegiatan festival itu memang kegiatan tahunan. Ia berharap, kegiatan itu bisa rutin digelar masyarakat.

"Kami berharap, kegiatan ini bisa dilestarikan," katanya berharap.

Gunung Kelud di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, erupsi pada Februari 2014 dan mengeluarkan material vulkanik berupa batu, pasir, dan debu.

Material erupsi itu menimpa tiga daerah terdampak langsung, seperti Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang. Namun, untuk material debu sampai di seluruh Pulau Jawa.

Akibat dari erupsi itu, ribuan rumah warga rusak dengan tingkat kerusakan beragam. Selain itu, puluhan ribu hektare lahan pertanian serta infrastruktur jalan ataupun jembatan juga banyak yang rusak.

Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014