Kairo (ANTARA News) - Liga Arab memperingatkan bahwa Israel telah menyentuh "garis merah" setelah bentrok terbaru di Yerusalem, dan mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan apa yang disebutnya "pelanggaran" di kota suci.

Bentrok di seputar kompleks Al-Aqsa telah memicu Israel menutup situs itu selama sehari Kamis lalu.

Al-Aqsa dan sekitarnya dilanda kekerasan selama berbulan-bulan terakhir dengan kompleks masjid menjadi titik pusat bagi perlawan Palestina terhadap upaya pengusaan Yahudi di tempat ini.

"Israel telah mencapai garis merah," kata Wakil Ketua Liga Arab Ahmed Ben Hilli setelah rapat majelis antara para delegasi 22 anggota Liga Arab.

Dia menyeru Arab dan komunitas internasional untuk menghentikan praktik-praktik oleh otoritas pendudukan Israel di Yerusalem.

"Menyentuh Yerusalem akan mengantarkan pada hasil-hasil yang akibat-akibatnya tak terperi," sambung dia.

Hari ini, anggota legislatif dari ultra kanan Israel Moshe Feiglin mengunjungi kompleks yang berada di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel.

Di situ dia menekankan bahwa Yahudi diperbolehkan untuk berdoa di sana kendati ketegangan memuncak mengenai status itu.

Palestina mengingankan Yerusalem timur, termasuk Al-Aqsa, sebagai ibu kota Negara Palestina.

Israel menganggap Yerusalem timur yang didudukinya pada 1967 adalah bagian ibukota abadinya, demikian AFP.





Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014