Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan kenaikan harga tarif tenaga listrik dan elpiji 12 kilogram telah menyumbang naiknya laju inflasi Oktober 2014 yang tercatat 0,47 persen.

"Kenaikan tarif listrik dan harga elpiji membawa inflasi pada Oktober diikuti juga tarif angkutan udara," katanya dalam pemaparan di Jakarta, Senin.

Suryamin menambahkan laju inflasi Oktober 2014 yang tercatat hingga 0,47 persen adalah tingkat inflasi relatif tinggi dalam lima tahun terakhir yang rata-rata hanya dalam kisaran di bawah 0,2 persen.

"Bahkan pada Oktober 2011 tercatat deflasi sebesar 0,12 persen, pada Oktober 2012 tercatat inflasi 0,16 persen dan pada Oktober 2013 hanya mencapai 0,09 persen," katanya.

Suryamin mengatakan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar adalah komponen penyumbang inflasi tinggi pada Oktober 2014 yakni mencapai 1,04 persen diikuti kelompok kesehatan 0,6 persen.

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau juga menyumbang inflasi sebesar 0,43 persen, diikuti kelompok bahan makanan 0,25 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,23 persen.

Selain itu, kelompok sandang ikut menyumbang inflasi pada Oktober yaitu 0,21 persen serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan  0,16 persen.

Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-Oktober 2014 telah mencapai 4,19 persen dan inflasi secara tahunan (yoy) 4,83 persen.

Sementara, Suryamin menambahkan untuk inflasi komponen inti pada Oktober 2014 tercatat 0,27 persen dan inflasi inti secara tahunan (yoy) 4,02 persen.

Dari 82 kota IHK, sebanyak 74 kota mengalami inflasi dan hanya 8 kota yang deflasi. Inflasi tinggi terjadi di Tual yaitu 2,18 persen dan inflasi rendah di Mamuju 0,06 persen. Sedangkan, deflasi tinggi di Sorong 1,08 persen.

"Inflasi tinggi terjadi di Tual karena tingginya harga komoditas seperti sayuran dan ikan, selain dipengaruhi juga oleh kenaikan tarif listrik dan elpiji," kata Suryamin.





Pewarta: Satyagraha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014