Jakarta (ANTARA News) - Desainer Yosafat Dwi Kurniawan dan dari merek "Monday to Sunday" menghadirkan koleksi yang mengambil elemen inspirasi dari drama film dan serial asal Korea Selatan pada pagelaran Jakarta Fashion Week (JFW) 2015, Senin (3/11) malam.

"Saya terinspirasi culture Korea dalam busana dari film 'Masquerade' yang mengisahkan tentang kaisar di dinasti Joseon yang bosan menjadi kaisar," ujar Yosafat dalam konferensi pers sesaat sebelum peragaan busana berlangsung.

Yosafat menghadirkan film "Masquerade" melalui 24 koleksi busana yang terdiri dari blazer dengan cutting sederhana, long skirt dan shorts yang diberi detil seperti ikat pinggang pada Hanbok (busana tradisional Korea Selatan) dan dress yang pas di badan. 

Sementara desainer dari merek "Monday to Sunday" mengajak penikmat fesyen menilik seputar gaya hidup anak muda masa kini. Para perancang mengungkapkan, pada koleksi kali ini mereka terinspirasi dari serial drama "Coffee Prince".

Desain mereka cenderung mengangkat palet berwarna cerah, print, dan teknik draping yang kasual namun diberi kesan stylist. Selain itu, mereka juga menggunakan warna-warna kalem seperti putih, peach dan abu-abu.

Sebanyak 24 buah koleksi desain ini muncul dalam bentuk dress, jump suit, atasan dan short.

Ketika ditanya perbedaan kecenderungan tren busana di Indonesia dan Korea Selatan, Yosafat mengungkapkan ketimbang di Indonesia, busana-busana di Korea Selatan lebih edgy dan wearable.

"Kalau di Indonesia, masih lebih menggunakan detil pada bagian tangan, kalau di Korea Selatan lebih edgy dan wearable," ujar dia.

Menurut desainer dari Monday to Sunday, tren busana di Korea Selatan lebih banyak menggunakan warna atau motif yang bertabrakan. Lain halnya di Indonesia yang lebih banyak ke arah basic.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014