Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan dan membahas upaya-upaya kedua negara untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi.

"Kami melakukan pembicaraan bilateral, dan ada beberapa hal yang dibahas, salah satunya upaya untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi," kata Menlu Retno LP Marsudi di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Uni Emirat Arab merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia di kawasan, khususnya dalam hubungan perdagangan dan investasi.

"Menteri Luar Negeri Abdullah juga menyampaikan keinginan dari Uni Emirat Arab untuk meningkatkan investasi di Indonesia," ujarnya

Menlu Retno pun mengatakan bahwa pada pertemuan tersebut ia menyampaikan rencana pemerintah Indonesia ke depan untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur, antara lain pembangunan pelabuhan, jalur-jalur kereta, dan pembangkit tenaga listrik.

"Oleh karena itu, tadi kami bertukar pikiran mengenai upaya untuk meningkatkan investasi dari Uni Emirat Arab di bidang-bidang tersebut," tuturnya.

"Kami juga membahas mengenai kemungkinan menjalin kontak antara state owned companies (badan-badan usaha milik negara/BUMN) dari kedua negara di bidang perminyakan," lanjut Retno.

Ia menambahkan, upaya untuk memperkuat kerja sama ekonomi itu akan dibahas lebih lanjut dalam pertemuan Komisi Bersama (Joint Commission Meeting) antara Indonesia dan UEA, yang akan dilaksanakan pada awal 2015.

Nilai total perdagangan bilateral RI-UEA terus mengalami peningkatan dari 2008 hingga 2011, dengan surplus pada pihak Indonesia di sektor non-migas.

Pada periode 2012-2013, total nilai perdagangan RI-UEA tetap meningkat, namun Indonesia mengalami defisit karena impor migas lebih besar.

Selanjutnya, berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi dari UEA ke Indonesia selama periode 2005-2010 menempati peringkat pertama dalam hal realisasi investasi negara-negara "Gulf Cooperation Council", dengan 13 proyek dan nilai investasi sebesar 22,56 juta dolar AS.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014