Jakarta (ANTARA News) - Indonesia membutuhkan kurang lebih seratus ribu dokter bedah plastik, tetapi jumlah yang ada hanya 155 orang di seluruh Nusantara.

"Indonesia membutuhkan seratus ribu dokter bedah plastik, tetapi sekarang hanya 155 orang," kata dr. R. Aditya Wardhana, SpBP-RE [K], MARS, Ketua Unit Luka Bakar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Selasa, (4/11).

"Kira-kira 50 orang di antaranya ada di Jakarta," ujarnya.

Sementara itu, dr. Irena Sakura Rini, MARS, SpBP-RE, Sekretaris Jenderal PERAPI mengatakan, Pusat Bedah plastik identik dengan estetik atau kecantikan, misalkan dengan membuat mancung hidung atau membuat mata tampak lebih besar. Namun, ada cabang ilmu bedah plastik lain, yakni rekonstruksi.

"Bedah plastik umumnya dikenal untuk estetika atau kecantikan, seperti contohnya membuat hidung mancung. Namun ada cabang ilmu bedah plastik lain, yakni rekonstruksi," katanya.

"Rekonstruksi ini memperbaiki kelainan akibat trauma, kanker, tumor, ataupun cacat lahir," ujarnya.

Tren yang berkembang saat ini, melakukan bedah plastik ke Korea Selatan. Irena mengaku di Indonesia pun bisa melakukannya.

"Di Indonesia bisa melakukannya karena kami juga punya ilmunya. Tentu itu tergantung individunya ingin melakukan bedah di mana, tetapi percayalah pada dokter Indonesia," kata Irena.

Pewarta: Okta Antikasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014