Kami akan menggelar pemilihan rektor (pilrek) lagi. Semuanya akan diproses dari awal lagi, sesuai mekanisme yang ada,"
Semarang (ANTARA News) - Universitas Diponegoro Semarang bakal menggelar pemilihan rektor ulang untuk memilih pengganti Rektor terpilihnya, Prof Muhammad Nasir, yang diangkat sebagai menteri.

"Kami akan menggelar pemilihan rektor (pilrek) lagi. Semuanya akan diproses dari awal lagi, sesuai mekanisme yang ada," kata Pembantu Rektor III Undip Warsito di Semarang, Selasa.

Hal itu diungkapkannya usai Temu Rektor Djarum Beasiswa Plus yang menjadi rangkaian kegiatan "Nation Building", upaya penguatan wawasan para penerima beasiswa Djarum tentang makna dan hakikat kebangsaan.

Warsito mengatakan sudah meminta arahan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir terkait proses regerenasi kepemimpinan di Undip agar terus berjalan dengan baik.

"Pak Menteri (M. Nasir, red.) sudah hadir kok kemarin. Ya, arahan dari beliau, secara hukum harus diproses ulang dari awal (pilrek ulang, red.). Ya, akan dimulai lagi dari penjaringan," katanya.

Sebagaimana diketahui, ia menyebutkan tahapan pilrek, diawali dari penjaringan bakal calon rektor, dilanjutkan penyaringan calon rektor, dipungkasi dengan pemilihan rektor.

"Kalau sesuai ketentuannya, proses pilrek ya berlangsung sekitar 2-3 bulan. Sampai saat ini belum ada yang daftar (bakal calon rektor, red.) karena kami memang belum buka penjaringan," katanya.

Ia memastikan penyelenggaraan penjaringan bakal rektor sebagai tahap awal pilrek akan dilakukan secepatnya, tetapi tanggal pastinya belum diputuskan karena menunggu rapat senat terlebih dulu.

"Nanti, kami akan menggelar rapat senat, baru bisa diputuskan kapan pilrek. Persyaratannya masih sama pilrek sebelumnya. Kemungkinan, akan ada perpanjangan masa jabatan rektor sekarang," tukas Warsito.

Sebelumnya diwartakan, Rektor terpilih Undip M Nasir sedianya akan dilantik sebagai Rektor Undip periode 2014-2018 menggantikan rektor sebelumnya, yakni Prof Sudharto P Hadi pada 29 Desember mendatang.

Namun, Presiden Joko Widodo menunjuk Nasir masuk dalam jajaran kabinetnya yang disebut "Kabinet Kerja" sebagai Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang dilantik pada Senin (27/10) lalu.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014