Dana bantuan sebesar Rp1,2 miliar itu diberikan untuk penanganan darurat banjir yang terjadi di enam kabupaten di Provinsi Aceh,"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan dana sebesar Rp1,2 miliar untuk penanganan darurat banjir di Provinsi Aceh.

"Dana bantuan sebesar Rp1,2 miliar itu diberikan untuk penanganan darurat banjir yang terjadi di enam kabupaten di Provinsi Aceh," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, bantuan tersebut untuk operasional tanggap darurat di enam Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten sesuai dengan usulan kebutuhan mendesak saat ini.

Kepala BNPB Syamsul Maarif juga telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB yang berada di lokasi bencana untuk terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.

Sutopo juga mengatakan, berdasarkan data awal, banjir telah menggenangi 37 kecamatan di enam kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Aceh Besar (tiga kecamatan), Kabupaten Aceh Singkil (empat Kecamatan), Kabupaten Aceh Jaya (lima kecamatan), Kabupaten Aceh Barat (delapan Kecamatan), Kabupaten Aceh Selatan (tujuh Kecamatan), dan Kabupaten Nagan Raya (10 Kecamatan).

Akibat bencana banjir tersebut, ada sebanyak 1.194 KK (4.390 jiwa) mengungsi di Aceh Jaya dan 12 KK (48 jiwa) mengungsi di Aceh Besar.

Bukan itu saja, ribuan rumah terendam banjir hingga 2,5 meter yaitu di Aceh Besar sebanyak 1.000 rumah, Aceh Singkil sebanyak 203 rumah, Aceh Jaya sebanyak 1.863 rumah, Aceh Barat sebanyak 100 rumah, Aceh Selatan sebanyak 3.697 rumah, dan Nagan Raya sebanyak 6.642 rumah.

"Tim Reaksi Cepat BNPB bersama BPBD, TNI, Polri, SAR, PMI, Tagana, SKPD, relawan dan masyarakat masih melakukan evakuasi serta posko dan dapur umum telah didirikan," ucapnya.

Peralatan berat dikerahkan untuk membersihkan material longsoran, kayu dan batu yang menutup beberapa ruas jalan. Beberapa lokasi masih belum dapat dijangkau karena jalan longsor dan terendam banjir ditambah hujan masih terus turun sehingga menghambat evakuasi.

Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014