Bogor (ANTARA News) - Pertamina bersiap untuk memperbanyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi mengantisipasi kemungkinan peralihan akibat pencabutan subsidi.

Manajer Pemasaran Retail BBM Komersil Pertamina, Yanuar Budi Hartanto, mengatakan hal itu juga perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang mulai memiliki kesadaran beralih ke BBM nonsubsidi, yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan mereka masing-masing.

"Memang untuk SPBU terkadang selang pengisiannya juga banyak, tetapi mereka bukan hanya melayani pengguna BBM nonsubsidi, lebih banyak BBM bersubsidi, sehingga perlu diatur ulang komposisinya kalau jadi subsidi dicabut," katanya saat ditemui di Sirkuit Sentul, Bogor, Selasa.

Yanuar meyakini peralihan perilaku konsumen pengguna BBM akan terjadi apabila subisidi dicabut.

Pasalnya, masyarakat sebetulnya saat ini sudah menyadari bahwa untuk kendaraan dengan kompresi yang lebih tinggi serta spesifikasi tertentu lainnya membutuhkan BBM dengan kualitas oktan yang lebih baik.

"Saat ini yang membuat mereka tertahan belum beralih karena selisih harga masih jauh, pengendara sepeda motor sudah mulai beralih karena total ongkos tambahan yang mereka keluarkan untuk BBM berkualitas lebih baik cenderung lebih minim ketimbang pengguna mobil.

"Nantinya, kalau memang subsidi resmi dicabut, perbedaan harga tidak terlalu mencolok bahkan boleh jadi mendekati, peralihan kemungkinan akan terjadi," katanya.

Oleh karena itu, dalam rencana jangka panjang setelah penarikan subsidi, pihaknya akan menambah jumlah SPBU yang menyediakan BBM nonsubsidi.

BBM nonsubsidi produksi Pertamina sedikitnya terdapat tiga jenis yakni Pertamax, PertamaxPlus dan PertaminaDex untuk pengguna mesin diesel.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014