... petani tidak berani memulai tanam... "
Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Musim tanam padi di sejumlah wilayah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, molor dibanding biasanya akibat kekeringan yang melanda hingga saat ini.

"Harusnya saat ini sudah mulai tanam, tetapi karena hujan belum juga turun kami tidak berani menanam takut padinya mati kekurangan air," kata Rusli, petani di Sampit, Kamis.

Sudah sebulan lebih kekeringan melanda sejumlah wilayah di Kotim, khususnya kawasan selatan. Empat kecamatan yang dilanda kekeringan cukup parah yaitu Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit, dan Pulau Hanaut.

Laporan Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kotim, sebanyak 272 hektare padi di Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit, rusak akibat kekeringan.

Kemarau tahun ini diakui lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya karena kekeringan yang melanda sangat berdampak terhadap pertanian. Mesin pompa air yang disiapkan petani juga tidak bisa dimanfaatkan karena hampir semua saluran air menjadi kering.

"Untuk musim tanam Oktober-Maret seharusnya memang sudah tanam, tetapi kalau tidak ada hujan sama sekali seperti sekarang ini, petani tidak berani memulai tanam. Tanaman periode April-September saja banyak yang mati karena kekeringan," kata Ratijo, penyuluh pertanian di Teluk Sampit.

Sambil menunggu datangnya musim hujan, saat ini para petani mengisi waktu dengan mempersiapkan lahan. Jika musim hujan tiba, maka mereka bisa memulai menanam padi secepatnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Bandara Haji Asan Sampit memprediksi, kekeringan di daerah ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pertengahan November 2014.

Pewarta: Norjani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014