Kalau ada kader PDI Perjuangan yang berbeda dengan menolak dan mempermasalahkan kenaikan BBM merupakan langkah yang kurang strategis,"
Jakarta (ANTARA News) - Politisi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin menilai tak elok jika ada kader PDI Perjuangan yang berbeda pendapat dengan pemerintah terkait rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kalau ada kader PDI Perjuangan yang berbeda dengan menolak dan mempermasalahkan kenaikan BBM merupakan langkah yang kurang strategis," kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, perbedaan pendapat ini tentunya merupakan fenomena kurang strategis, sebab Presiden Joko Widodo adalah presiden yang diusung PDI Perjuangan. Maka Presiden Jokowi adalah kepanjangan tangan dari prinsip-prinsip ideologi partai.

"Menaikkan harga BBM sudah barang tentu dengan perhitungan yang matang demi kepentingan masyarakat," katanya.

TB Hasanuddin menegaskan bahwa penolakan rencana pemerintah oleh kader PDI Perjuangan ini dapat membingungkan publik, termasuk kader PDI Perjuangan di daerah.

Oleh karena itu, sebaiknya Fraksi PDI Perjuangan segera mengambil alih opini ini agar tidak menjadi bola liar yang dapat menjadi kontraproduktif, baik bagi pemerintahan Jokowi maupun untuk integritas PDI Perjuangan itu sendiri.

"Mungkin kita, di era demokrasi ini, setiap orang bisa berpendapat beda. Tetapi setiap kader seharusnya taat azas atau mengikuti kebijakan partai," ujarnya.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014