Jakarta (ANTARA News) - Lembaga penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI)-Denny JA menyebutkan mayoritas publik menginginkan DPR saat ini bersatu kembali, tanpa adanya dualisme kepemimpinan di lembaga legislatif.

Berdasarkan hasil survei LSI-Denny JA yang dilakukan terhadap 1.200 responden tersebar di 33 Provinsi Indonesia, sebanyak 61,20 persen responden menginginkan partai-partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) segera membubarkan DPR tandingan yang dibentuk.

"Mayoritas responden sebesar 61,20 persen ingin DPR tandingan yang dibentuk KIH segera membubarkan diri. Hanya 22,95 persen yang membenarkan DPR tandingan, sisanya 15,85 persen  responden tidak tahu," ujar peneliti LSI-Denny JA, Dewi Arum di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan setidaknya ada tiga alasan responden menginginkan DPR tandingan membubarkan diri.

Pertama, DPR tandingan dinilai sebagai tradisi buruk demokrasi di Indonesia. Kedua, kekalahan KIH di DPR dinilai sebagai kesalahan sendiri koalisi yang dianggap terlambat memperluas dukungan partai ketika diumumkan sebagai presiden.

Ketiga, DPR tandingan dinilai sebagai langkah tidak produktif dan justru mengganggu jalannya pemerintahan Presiden Jokowi.

Survei LSI-Denny JA dilakukan melalui quickpoll pada tanggal 3-4 November 2014 dengan menggunakan metode multistage random sampling.

Survei ini menyertakan 1.200 responden tersebar di 33 Provinsi di Indonesia, dengan tingkat margin of error sebesar +/- 2,9 persen, dan dilengkapi penelitian kualitatif metode analisis media nasional, FGD, dan wawancara mendalam.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014