Teater tersebut mementaskan tentang komedi dan cinta yang membawa para tokohnya menuju penderitaan atau kebahagiaan yang secara umum nyaris tanpa permasalahan sosial dan kemasyarakatan yang berat, demikian keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Karena dunia yang diceritakan adalah dunia komedi maka semua harus berakhir bahagia. Setelah semua kekacauan yang terjadi, semua kesalahan dimaafkan dan hidup kembali berjalan dengan damai.
Satu hal yang ditunjukkan oleh Shakespeare dengan drama itu adalah untuk mencapai perubahan dan perbaikan. Seorang tokoh tidak boleh menerima keadaan, tidak boleh tinggal diam dan harus siap menempuh kekacauan. Sebaliknya, untuk memperoleh kebahagiaan dan ketentraman seorang tokoh harus bisa menerima kenyataan apa adanya.
Pertunjukan ini disutradarai oleh I Yudhi Soenarto, pengajar mata kuliah drama di program studi Inggris Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Untuk pementasan kali ini, secara khusus sutradara menyiapkan versi terjemahan baru dari "A Midsummer Nights Dream" agar bahasa Indonesia yang digunakan tetap bersifat kekinian. Spesialis Shakespeare ini juga pendiri dan ketua pertama Laboratorium Seni dan Budaya FIB UI (1999-2003) dan direktur artistik Yayasan Teater Sastra.
Selain itu, dia juga mengajar di Jurusan Teater Institut Kesenian Jakarta (IKJ/1999-2009) dan anggota Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ/2006-2009).
Lakon "A Midsummer Nights Dream" sendiri merupakan pementasan Teater Sastra UI yang ke-328 atau bertepatan dengan perayaan 30 tahun berdirinya Teater Sastra. Pentas ini merupakan ajang tahunan ke-6 Teater Sastra UI di Graha Bhakti Budaya.
Selain menyuguhkan pementasan, penyelenggara juga menghadirkan pameran yang menyajikan rekam jejak Teater Sastra UI sebagai teater yang meramaikan jagad seni peran panggung Indonesia. Pameran Teater Sastra UI akan berlangsung selama pementasan, yaitu 13 November-16 November 2014.
Foto-foto pementasan, berikut properti yang digunakan dalam pementasan, akan menyambut para penonton sebelum memasuki gedung pertunjukan.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
