Medan (ANTARA News) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya meminta pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Karo, Sumataera Utara, yang akan direlokasi ke Siosar menjaga hutan lindung di sekitar kawasan pemukiman baru yang berada di hutan produksi.

"Menhut menegaskan itu saat meninjau lokasi hutan lindung yang sebagian dibuka untuk akses jalan ke kawasan relokasi korban erupsi Gunung Sinabung di Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Kamis," kata Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho usai peninjauan di Medan, Kamis malam.

Jalan itu berada di kawasan hutan produksi di Desa Siosar.

Jalan pintas yang akan dibuka dengan jarak lebih kurang 6,5 kilometer tersebut membelah hutan produksi dan hutan lindung.

Menteri, kata Gubernur, meninjau langsung kawasan tersebut agar penggunaan lahan hutan lindung dan hutan produksi yang akan dipinjamkan itu tidak menimbulkan penyimpangan.

Menteri menegaskan, karena lahan tersebut termasuk hutan lindung, maka masyarakat harus tahu status lahan dan harus dijaga.

Menurut Siti Nurbaya, pihaknya akan menginstruksikan pihak kehutanan di Sumut melakukan pengawasan ketat.

Hutan lindung yang akan dibuka untuk keperluan pengungsi Sinabung tersebut seluas 11 hektare dan itu nantinya akan menjadi jalur menuju pemukiman baru tersebut.

Pembukaan jalan sepanjang 6,5 kilometer itu akan menelan biaya sebesar Rp11,5 miliar.

Sementara, luas lahan yang akan dijadikan tempat tinggal bagi pengungsi Sinabung sekitar 30 hektare dan daerah perladangan seluas 450 hektare.

Adapun jumlah pengungsi Sinabung yang akan direlokasi sebanyak 1.700 kepala keluarga (KK).

"Lokasi daerah relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung hanya berjarak lebih kurang 7 kilometer dari Kota Kabanjahe, Ibu kota Kabupaten Karo," kata Gubernur.

Gatot menegaskan, terkait pembukaan dan pembangunan jalan itu, pihaknya sudah menginstruksikan Pelaksana Tugas Bupati Karo Terkelin Tarigan melaporkan perkembangan proyek itu.

Kadis Kehutanan Sumut Halen Purba menyebutkan jalan yang sudah ada menuju kawasan relokasi sepanjang 12 km dewasa ini bisa ditempuh dengan waktu sekitar satu jam.

"Tetapi, kalau nanti jalan baru sudah siap dibangun dengan panjang 6,5 km waktu tempuhnya hanya 15 menit saja," ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014