Kopenhagen (ANTARA News) - Produsen susu Arla, Kamis, mengatakan akan menyumbangkan 15 ton keju kepada gelandangan di Denmark akibat embargo Rusia terhadap produk Uni Eropa.

Arla, koperasi milik petani di tujuh negara Eropa, mengatakan tidak bisa mengemas ulang produk untuk pasar Rusia.

Selain itu, produk tersebut mengandung bumbu dan perasa untuk lidah Rusia.

Rasa keju, seperti, blueberry, zaitun dan rocket salad hanya biasa ada di Rusia, tidak Denmark.

"Arla berhasil menggunakan hampir semua produk-produk yang terkena dampak di pasar-pasar lain, namun sebagian kecil produk karena berbagai sebab tidak bisa dikemas ulang dan dijual," kata pernyataan grup perusahaan itu.

Sebanyak 15 ton keju sudah diserahkan kepada Bank Pangan, badan amal Denmark yang mengumpulkan makanan dari pasar swalayan dan grosir serta membagikannya untuk kaum miskin.

"Bagi kami ini merupakan donasi yang sangat besar yang bisa menguntungkan beberapa ribu orang," kata kepala Bank Pangan, Karen-Inger Thorsen dalam sebuah pernyataan.

Larangan dari Rusia meliputi impor daging, buah dan sayur, ikan dan produk susu dari Australia, Kanada, Uni Eropa, Norwegia, dan Amerika Serikat.

Embargo tersebut diumumkan pada Agustus sebagai balasan atas sanksi AS dan Eropa terhadap pencaplokan Krimea oleh Moskow serta tuduhan peranan dalam pemberontakan di Ukraina timur.

(Uu.S022)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014