Persipura mempunyai pemain kunci yang harus dimatikan, Boaz Solossa di depan, Lim-Jun Sik dan Robertino di sektor tengah, serta Bio Paulin di lini belakang.
Jakarta (ANTARA News) - Sejarah sebagai perjalanan waktu yang merentang ke depan menjemput laga kehidupan bakal menentukan siapa sang juara dalam duel dua skuat Tanah Air.

Baik Persipura maupun Persib sama-sama memiliki visi bermain yang agresif membobambadir pertahanan lawan dengan mengandalkan barisan striker yang cepat dan trengginas.

Kedua tim sama-sama menghadapi pengadilan sejarah. Skuat Mutiara Hitam berjuang mempertahankan mahkota juara, sementara skuat Maung Bandung ingin menjemput sukacita di terminal kemenangan setelah tanpa gelar selama 19 tahun.

Persipura bersua dengan Persib dalam final Indonesia Super League (ISL) 2014 yang digelar di Stadion Gelora Sriwijaya, Jumat. Pertandingan akan dihelat pada pukul 19.00 WIB dan disiarkan secara langsung oleh RCTI.

Sejarah dalam bahasa Latin "historia" mengandung makna visi, dari kata dasar bahasa Latin "videre", yang artinya dia yang mengetahui, karena dia telah melihat.

Kedua pelatih, Mettu Dwaramuri di kubu Persipura dan Djadjang Nurdjaman di kubu Persib. Keduanya memiliki kewenangan penuh, karena historia juga merujuk kepada dia yang menghakimi dan dia yang menunjukkan.

Dalam perspektif inilah, tinggal menanti kejelian dan ketelitian dari kedua pelatih dalam meracik skema permainan yang pas benar dengan laga final ini.

Tentunya, setiap laga memiliki ciri-cirinya sendiri. Setiap laga menyimpan misterinya sendiri-sendiri. Tidak ada laga yang sama persis karena laga berjalan di atas rel waktu di bawah kubah serba tidak pasti.

Berbekal rumus dasar sejarah bahwa mengingat berarti melihat, asisten pelatih Persipura, Chris Leo Yarangga menyatakan bahwa hampir pasti skuat Mutiara Hitam kembali mengandalkan serdadu asing yang mengalahkan Pelita Bandung Raya (PBR) di laga semifinal.

Persipura lolos ke final ISL 2014, setelah menundukkan PBR dengan skor 2-0 di Stadion Jakabaring, Palembang, Selasa (4/11). Boaz Solossa mencetak dua gol masing-masing pada menit ke-68 dan ke-71.

"Tidak ada perubahan yang besar di komposisi pemain. Formasi juga mungkin sama saat lawan PBR," kata Chrisleo ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Kamis (6/11). "Kami melihat pemain yang diturunkan saat semifinal lalu, cocok untuk laga final lawan Persib Bandung," katanya.

Keputusan Persipura bukan tanpa pertimbangan historis. Tim pelatih telah mengingat apa yang telah dilalui di masa lalu kemudian dicermati bagi masa depan. Berbekal adagium "the winning team" serdadu asing yang dimiliki skuat Mutiara Hitam siap tempur, yakni Robertino Pugliara, Lim Jun Sik, dan Bio Paulin.

Sementara, pelatih Persib, Djadjang terperangkap oleh kutuk waktu dari laga sebelumnya. Ia terjatuh dari langit kutuk sejarah dengan mengaku puas dengan penampilan timnya yang mampu melenggang ke final ISL setelah mengalahkah  Arema Indonesia 3-1 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Selasa (4/11).

Di bawah perlindungan tuah historia yang ingin menjadi yang pertama dengan berjuang bak Banteng ketaton, Maung Bandung menunjukkan kelasnya sebagai tim yang pantang surut asa meski tertinggal lebih dulu lewat gol Alberto Goncalves pada menit ke-47.

Waktu berjalan, energi tempo menyemangi skuat Persib. Mereka membalikkan keadaan dengan torehan gol yang dilesakkan Vladimir Vijovic (86), Atep (92), dan Konate (112).

"Kami masuk final dengan mengalahkan tim yang bermain excellent pada laga-laga sebelumnya. Kami terus bekerja keras ‎meski sempat tertinggal sampai akhirnya membalikkan keadaan 3-1," kata Djadjang seusai pertandingan.

Hanya saja, perjalanan waktu tidak bisa tertipu lantaran kemenangan melawan Arema Indonesia itu justru meminta korban, bahwa stamina pemain Persib sudah menggelontor ketika mengalahkan Arema.

Yang tersisa, tinggal semangat juang para pemain Persib untuk bergerak dan bergerak dengan memobilisasi serangan gencar ke lini pertahanan Persipura yang dihuni oleh Ruben Sanadi, Dominggus, Bio Paulin, Yustinus.

Langkah penggenapan dari pakem historia telah dicetuskan Mettu. Dengan lugas, ia menyatakan bahwa tidak ada jaminan permainan Persipura akan serupa dengan laga-laga sebelumnya.

"Permainan lawan menjadi bagian dari strategi. Kami mempelajari kekuatan lawan, kemudian menyiapkan skema taktik bermain."

Apakah ini sinyal bahwa Persipura mampu keluar sebaga Raja Indonesia di planet sepak bola bertitel ISL 2014?

Komentar dua pelatih:

* Mettu Dwaramuri (Persipura):

"Kami sudah menyiapkan senjata untuk menghadapi Persib. Namun, seperti apa caranya? Biarlah itu menjadi bagian dari strategi kami....Satu yang pasti adalah di sektor kiri lantaran Ruben sudah bisa bermain lagi."

"Kami tidak pernah tergantung 100 persen dengan apa yang kami miliki. Permainan lawan menjadi bagian untuk membuat strategi. Kami bakal mempelajari kekuatan lawan, kemudian menyiapkan skema taktik bermain. Jika lawan tampil dengan 4-3-3, 4-4-2, ataupun 3-5-2, maka kami akan menyesuaikan diri dengan formasi itu."

* Djadjang Nurdjaman (Persib):

"Saat ini, kami memiliki kan juara meskipun akan bertemu dengan tim bermental juara. Namun, saya khawatir ada kejadian antiklimaks di partai final. Semoga hal itu tidak terjadi. ketakutan akan hal itu memang menjadi pekerjaan rumah kami. Tugas tim pelatih menjaga performa pemain."

"Persipura mempunyai pemain kunci yang harus dimatikan, Boaz Solossa di depan, Lim-Jun Sik dan Robertino di sektor tengah, serta Bio Paulin di lini belakang. Jika mereka dijaga ketat, kans untuk menang bisa besar."

Prakiraan susunan pemain:

* Persipura (4-3-3):

Dede (penjaga gawang), Ruben, Dominggus, Bio, Yustinus, Gerald, Jun-Sik, Immanuel, Robertino, Boaz, Ian Kabes
Pemain cadangan:
Yoo-Jae Hoon, Daniel Tata, Andri Ibo, Izaac Wanggai, Nelsom Alom, Ferinando Pahabol, Ricky Kayame

* Persib (4-4-2):
Made (penjaga gawang), Supardi, Vujovic, Jufriyanto, Tony, Ridwan, Firman, Taufik, Konate, Tantan, Ferdinand
Pemain cadangan:
Shahar Ginanjar, Muhammad Agung, Jajang Sukmara, Hariono, Abdul Rahman, Atep, Djibril Coulibaly

Data dan fakta:

* Persipura, 18 kali tampil di laga tertinggi di ajang sepak bola nasional, sementara Persib tampil dalam 18 kali di ajang nasional.
* Gelar juara ISL yang telah dikoleksi Persipura, semuanya diraih ketika dilatih pelatih asal Brasil Jacksen F. Tiago.
* Dengan lolos ke final ISL musim ini. Persib berhak tampil di Piala AFC 2015.
* Stadion Gelora Sriwijaya terletak di kawasan Jakabaring, dibangun untuk pembukaan dan penutupan PON 2004 di Sumatera Selatan. Stadion ini bertaraf internasional.

Pertemuan kedua tim:

11/9/2013, ISL, Persipura 1-0 Persib
13/01/2013, ISL, Persib 1-1 Persipura
29/04/2012, ISL, Persib 0-1 Persipura
27/02/2012, ISL, Persipura 4-0 Persib

Prediksi laga:

* Limabelas menit pertama laga, kedua tim sama-sama saling mengintip dan saling menjajaki kekuatan dan kelemahan lini pertahanan. Kalau saja terjadi gol, di babak pertama, maka besar kemungkinan mempengaruhi stabilitas permainan tim. Tinggal sekarang, kesiapan mental bertanding dari kedua tim.

* Kedua tim masing-masing memiliki barisan depan yang sama-sama mengandalkan aksi eksplosif merangsek lini pertahanan. Persib cenderung menampilkan operan-operan panjang, sementara Persipura lebih mengedepankan kecepatan aksi perorangan terlebih aksi Boaz, Robertino, dan Kabes.

* Kalau memang Persib ingin mematikan gerak Boaz, bukan tidak mungkin serangan Persipura datang dari kedua pemain sayap yang bertipe penyerang dalam diri Immanuel Wanggai dan Gerald Pangkali. Lini pertahanan Persib siap-siap menjaga dan mengantisipasi pergerakan para pemain depan Mutiara Hitam.

* Persib punya pemain berpengalaman tampil di laga menentukan, dalam diri M Ridwan, Firman Utina, Jufriyanto. Tinggal sekarang, apakah ketiganya mampu menguasai lini tengah agar leluasa beroperasi mengalirkan bola-bola matang agar dapat dikonversi gol oleh Tantan dan Ferdinand?

Prediksi hasil laga menurut editor Antaranews.com:

* Persipura: 1
* Persib: 0

         

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014