Ketika telah menjadi kawasan elit, rumah-rumah nelayan tentu akan disingkirkan secara perlahan-lahan
Jakarta (ANTARA News) - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta menolak reklamasi pantai utara dan pembangunan Giant Sea Wall (GSW) karena akan mematikan profesi nelayan pesisir.

"Walhi Jakarta menyerukan kepada seluruh nelayan bahwa rencana-rencana reklamasi tersebut akan mematikan profesi yang selama ini dipertahankan oleh nelayan-nelayan pantura," kata Direktur Walhi Jakarta Puput TD Putra, di Jakarta, Sabtu.

Putra menduga ketika pembangunan tersebut jadi dilaksanakan maka yang memperoleh keuntungan hanya kalangan investor dan pebisnis yang akan membeli gedung-gedung tersebut.

"Ketika telah menjadi kawasan elit, rumah-rumah nelayan tentu akan disingkirkan secara perlahan-lahan," katanya.

Dia mengatakan, pemerintah seharusnya berusaha memulihkan teluk Jakarta yang semakin menurun daya dukungnya, bukan mematikan profesi nelayan.

Aksi penolakan Walhi Jakarta tersebut diwujudkan dengan menggelar spanduk di Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara.

Penolakan yang dipimpin Direktur Walhi Jakarta Puput TD Putra berlangsung sejak pukul 08.00 - 09.00 WIB di atas kapal motor reguler.

Massa terdiri atas 30 orang kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Tidung untuk menyelenggarakan Konsultasi Daerah Lingkungan Hidup Walhi Jakarta sebagai forum komunikasi anggota dan jaringan Walhi Jakarta untuk merumuskan agenda-agenda strategis selama satu tahun ke depan.

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014