Saya mengapresiasi Desa Ubud telah mendapatkan penghargaan dari Majalah Condenas Traveller, sebagai destinasi pariwisata terbaik Asia (The Best City in Asia) 2013,"
Gianyar (ANTARA News) - Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji kelestarian seni budaya dan adat yang diwarisi masyarakat perkampungan seniman Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali yang kokoh dan lestari yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan mancanegara dan nusantara berkunjung ke daerah itu.

"Saya mengapresiasi Desa Ubud telah mendapatkan penghargaan dari Majalah Condenas Traveller, sebagai destinasi pariwisata terbaik Asia (The Best City in Asia) 2013," kata Menteri Arief Yahya di Ubud, Sabtu.

Pada Festival Seni dan Budaya Desa Kecamatan Ubud Dalam Memperingati 100 tahun Gong Kebyar, Ia mengatakan, Ubud bagaikan spirit dari Bali yang tercipta dengan cinta.

Menteri Arief Yahya dalam kesempatan itu menyaksikan pagelaran Festival Seni dan Budaya yang menyuguhkan berbagai jenis atraksi kolosal, di Catus Pata Ubud.

Gong kebyar merupakan sebuah maha karya yang terbentuk dengan proses yang istimewa, dan memiliki filosopi yang megah.

Perpaduan estetika, dan harmoni gambelan yang sangat baik, menghasilkan sebuah karya yang akan membuat takjub bagi siapapun yang menyaksikannya.

"Melalui festival ini, saya harapkan dijadikan sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kreativitas. Beragamnya Sekaa Gong Kebyar yang tersebar di seluruh Bali, tentu menimbulkan persaingan," katanya.

Namun, pandanglah hal tersebut dengan positif, karena tanpa adanya persaingan, kreativitas akan menjadi kurang terasah.

Ia menekankan prinsip AGBC untuk mempertahankan tradisi yang sudah mendarah daging pada insan para seniman Ubud, dan Kabupaten Gianyar pada umumnya.

AGBC yakni Akademisi, Government (Pemerintahan), Business (Bisnis), dan Community (Komunitas). "Dengan berjalannya ke empat unsur tersebut, maka eksistensi seni budaya dapat bertahan" ungkap Menteri dari Kabinet Kerja itu.

Kepala Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Ubud, Cokorda Raka Sukawati didampingi Ketua Panitia I Wayan Sudirama mengajak seluruh masyarakat, untuk kembali memaknai dan memahami, dengan mendalam filosopi dari Gong Kebyar.

"Proses panjang gong kebyar berkembang sangat monumental, mari kita maknai dengan kebanggaan dalam setiap perkembangannya," kata Panglingsir Puri Ubud itu.
(KR-GBI/I006)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014