PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB, Jumat, memberlakukan sanksi terhadap mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh dan dua pemimpin utama gerilyawan Huthi karena mengancam perdamaian dan ketenangan negara itu serta menghambat proses politik.

Duta Besar Lithuania untuk PBB Raimonda Murmokaite, ketua komite sanksi Yaman dewan itu, mengatakan ke-15 anggota Dewan Keamanan PBB setuju memasukkan Saleh dan pemimpin gerilyawan Huthi Abd al-Khaliq al-Huthi serta Abdullah Yahya al-Hakim ke dalam daftar hitam. Ketiga orang itu kini dilarang melakukan perjalanan ke luar negeri dan harta mereka dibekukan.

Saleh membantah berusaha mengacaukan Yaman dan partainya memperingatkan setelah satu pertemuan Kamis bahwa setiap sanksi-sanksi terhadap mantan presiden itu atau "bahkan membuat ancaman seperti itu akan menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang negatif pada proses politik".

Dewan Keamanan PBB pada Februari mengizinkan pengenaan sanksi-sanksi terhadap siapa pun di Yaman yang mengganggu transisi politik atau melanggar hak asasi manusia, tetapi tidak memasukkan dalam daftar hitam individu-individu khusus.

Amerika Serikat mengajukan satu permintaan resmi kepada komite sanksi-sanksi Yaman sepekan lalu terhadap Saleh dan para pemimpin Huthi menjadikan orang-orang pertama dikenakan sanksi-sanksi.

"Dengan keputusan-keputusan hari ini, para anggota Dewan Keamanan telah menegaskan bahwa masyarakat internasional tidak akan membiarkan usaha-usaha menggunakan kekerasan untuk membungkamkan aspirasi sah rakyat Yaman dan transisi politik mereka yang sedang berlangsung," kata seorang pejabat Amerika Serikat yang tidak bersedia namanya disebutkan.

Yaman, sekutu dekat AS dan berbatasan dengan Arab Saudi akan berusaha menghentikan konflik politik yang dimulai dengan protes-protes massa terhadap Saleh, yang 35 tahun menjadi presiden sampai ia mundur tahun 2012.

"Sampai tahun 2012 Ali Abdullah Saleh menjadi salah seorang dari para pendukung gerilyawan Huthi. Saleh berada dibelakang usaha-usaha untuk menimbulkan kekacauan di seluruh Yaman," kata Amerika Serikat dalam satu pernyataan yang diterima Reuters.

Sampai September 2014, Saleh dikabarkan menghasut ketidakstabilan di Yaman dengan menggunakan kelompok pembangkang Huthi tidak hanya menyataan pemeritnah pusat tidak sah, tetapi juga menimbulkan ketidakstabilan untuk melakukan kudeta, katanya.

Pertempuran meletus di berbagai bagian Yaman sejak Huthi, kelompok gerilaywan Syiah, bangkit berkuasa dalam beberapa bulan belakangan ini, mengancam stabilitas negara yang berbatasan dengan Arab Saudi itu.

Pasukan Huthi menguasai Sanaa, pada September dan menyebar ke bagian tengah dan barat Yaman.

"Pada akhir September 2014, seorang anggota gerakan Huthi yang tidak dikenal dituduh bersiap menyerang kedutaan besar AS di Sanaa menunggu perintah-perintah dari komandan militer Huthi di Sanaa, Abd al-Khaliq al-Huthi," kata pernyataan AS mengenai al-Huthi.

Pernyataan itu juga mengatakan peran al-Hakim adalah mengatur operasi-operasi militer "untuk menggulingkan pemerintah Yaman" dan ia bertanggung jawab untuk mengamankan dan menguasai semua rute masuk dan keluar Sanaa, demikian Reuters.

(Uu.H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014