Penyebabnya beban GI Kertosono ke GI Ploso sudah mencapai 80 persen"
Surabaya (ANTARA News) - Sembilan daerah di Jawa Timur terancam terkena pemadaman listrik bergilir menyusul kondisi gardu induk PLN yang dilaporkan mengalami kelebihan beban.

Pemadaman bergilir kemungkinan akan diberlakukan di Kota Surabaya, Sidoarjo, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Wlingi Blitar, Tulungagung, dan Jombang, menurut Manajer Area Pengaturan Beban (APB) PLN Distribusi Jawa Timur, Bambang Warsono, di Surabaya Minggu.

"Upaya kami melakukan pembangunan GI baru di lokasi tersebut juga belum terealisasi," katanya.

"Padahal dengan membangun GI baru itu, kami yakin bisa menjadi solusi tersendiri. Akan tetapi hal itu masih terkendala penolakan masyarakat," katanya.

Ia mencontohkan, di Surabaya Selatan misalnya, GI Waru, Rungkut, Sukolilo, Ngagel, dan GI Sampang bebannya sudah mencapai 70 persen. Pada dua tahun mendatang, jika pembangunan GI di sekitar Juanda masih belum bisa terealisasi, dipastikan daerah tersebut akan mengalami pemadaman bergilir.

"Kemudian di Madura dan seluruhnya akan mengalami hal yang sama karena GI Tandes, GI Perak, GI Ujung, dan GI Kenjeran bebannya sudah mencapai 67 persen," katanya.

Sementara, tambah dia, lokasi terparah berada di Jombang. Pihaknya memperkirakan satu tahun mendatang akan terjadi kemadaman bergilir jika pembangunan GI dan SUTT 150 KV di Jombang tidak bisa terealisasi.

"Penyebabnya beban GI Kertosono ke GI Ploso sudah mencapai 80 persen," katanya.

Ia menyebutkan, banyaknya GI dan travo yang mendekati maksimal ini disebabkan karena kenaikan konsumsi listrik masyarakat Jatim. Akibatnya, cadangan kapasitas yang dibangun pada awal semakin minim. Bahkan, butuh investasi dengan membangun instalasi baru.

"Bila dipaksakan, maka jaringan kabel GI akan putus. Dan kalau trafo juga dipaksakan, ya travo juga akan meledak," katanya.

Meski begitu, lanjut dia, kini GI yang bebannya sudah mendekati maksimal mencapai 20 persen dari total 140 GI yang ada di Jatim. Lalu jumlah travo yang bebannya sudah melebihi 60 persen, berjumlah 50 persen dari total jumlah travo di seluruh Jatim yang mencapai lebih dari 300 travo.

"Kalau pembangunan tidak bisa dilakukan, solusi satu-satunya ya pengurangan beban. Dengan begitu, kami terpaksa melakukan pemadaman bergilir," katanya.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014