... Indonesia yang berada di posisi ke empat berhak mendapat poin internasional tambahan sebagai negara terbaik kedua... "
Siak, Riau (ANTARA News) - Pembalap Jepang merajai Asian BMX Championship 2014, dengan menempatkan lima atletnya meraih medali untuk mengalahkan China dan tuan rumah Indonesia pada kejuaraan yang dihelat di Kabupaten Siak, Riau, Minggu.

Pembalap dari negara matahari terbit itu menyapu bersih medali pada kelas bergengsi, men elite, dengan pembalap andalannya, Yoshitaku Nagasako, meraih emas dengan catatan waktu 29.98 menit.

Selanjutnya dua pembalap lain Jepang meraih perak dan perunggu, yaitu Kohei Yoshi (30.52) dan Jukia Yoshimura (31.53). Pembalap BMX andalan Indonesia, Toni Syarifudin, harus puas pada posisi keempat.

Pembalap Jepang juga meraih emas pada kelas women junior lewat Haruka Seko, dan kelas men junior juga meraih emas oleh Yuto Ikegami.

Yoshitaku Nagasako mengaku saat berlaga di sirkuit BMX Siak cukup kesulitan karena tanah pada lintasan tidak padat, sehingga sepeda sulit untuk dikontrol. Namun, pembalap berusia 21 tahun ini mengaku berhasil mendorong kemampuan hingga batas terbaiknya untuk meraih titel Asian BMX Championship untuk pertama kali.

"Saya sangat senang karena ini sesuai dengan taerget. Untuk kedepannya saya menatap target ke Olimpiade 2016," kata pembalap peringkat 22 dunia itu.

Sementara itu, pada kelas women elite pembalap Thailand, Amanda Carr, meraih medali emas dengan catatan waktu 35.66. Peraih medali perak dan perunggu adalah pebalap dari China, yakni Lu Yan (35.74) dan Peng Na (36.63).

Pengendara BMX blasteran Amerika Serikat-Thailand ini mengaku tidak kesulitan untuk bertanding di sirkuit Siak.

"Lintasan balap lebih mudah karena biasanya saya berlatih di sirkuit motorcross yang lebih luas. Tapi fasilitas di sirkuit Siak sudah bagus untuk perkembangan balap sepeda di Indonesia," ujar pembalap kelahiran tahun 1990 ini.

Ada yang menarik ketika Amanda berhasil menjadi pemenang, karena para penonton langsung meminta tanda tangan dan foto bersama gadis itu.

Bahkan, penonton juga tak sungkan mengelu-elukan nama Amanda saat acara penyerahan medali. Ini adalah titel pertama Amanda pada Asian BMX Championship, dan menambah deretan prestasinya setelah pada Asian Games di Korea Selatan ia juga meraih medali emas.

"Baru kali ini saya melihat penonton yang sangat banyak pada kejuaraan BMX. Ini sangat hebat karena membuat saya menjadi semangat ketika bertanding," katanya.

Sementara itu, pelatih Tim BMX Indonesia Candra Arivijaya mengaku cukup puas terkait hasil kejuaraan itu meski pembalap Indonesia tidak masuk dalam tiga besar.

Sebabnya, ia mengatakan, Indonesia tetap menjadi negara terbaik Asia kedua dan berhak mendapatkan poin internasional tambahan sebagai modal menuju Olimpiade Rio de Jainero, Brasil, 2016.

Menurut dia, Indonesia yang berada di posisi ke empat berhak mendapat poin internasional tambahan sebagai negara terbaik kedua.

"Namun kami belum tahu berapa poin yang ditambahkan," ujarnya.

Kejuaraan BMX Asia merupakan laga kualifikasi olimpiade yang diakui United Cycling International (UCI). Para pembalap bersaing merebut poin maksimal hingga 200 poin.

Sekitar 154 pebalap dari sembilan negara di Asia bersaing beradu cepat di atas trek 345 meter sirkuit BMX Siak. Sebanyak 72 diantaranya saling berebut poin internasional. Pada negara peserta antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, Hongkong, dan Timor Leste.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014