Beijing (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menginginkan Bank Investasi Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank/AIIB) berkantor di Indonesia.

Keinginan itu, menurut Presiden Joko Widodo saat di atas Kereta Api Cepat Tianjin-Beijing, Tiongkok, Minggu, telah ia sampaikan saat bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Beijing, pagi di hari yang sama.

"Saya juga minta agar Asian Infrastructure Investment Bank kantornya harus di Indonesia, mengapa? Ya berarti ada aliran uang masuk ke kita sehingga pembiayaan-pembiayaan infrastruktur jangka panjang ada dananya ada uangnya karena itu menjadi rebutan hampir 20 negara," kata Presiden.

AIIB merupakan prakarsa Tiongkok guna memecah kelambanan dalam pembangunan infrastruktur di Asia Pasifik.

Prakarsa tersebut ditandatangai pada 24 Oktober 2014 lalu, dan diikuti oleh 21 negara. Indonesia dikabarkan akan bergabung dengan AIIB.

Menurut Presiden Joko Widodo, Indonesia akan berkontribusi ke AIIB Rp5 triliun yang akan dicicil setiap tahun.

"Tidak banyak karena 50 persen ditutup Tiongkok kita hanya Rp5 triliun, itupun dicicil per tahun," kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan terkait saham yang akan disetor Indonesia dalam AIIB.

Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014