Jakarta (ANTARA News) - Siswa-siswa Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) kembali mengukir prestasi membanggakan di tanah Malaysia.

Anak-anak SIKK unjuk gigi pada bidang musik dalam ajang International Cultural Carnival 2014 yang diadakan oleh Sekolah Kebangsaan (SK) Sri Gaya Sekolah Berprestasi Tinggi pada 2-5 November 2014.

Beberapa bulan lalu, mereka meraih medali emas pada Sabah International Folklore Festival 2014 kategori tari.

Cultural Carnival 2014 merupakan ajang yang didukung oleh Kementerian Pendidikan Malaysia, Radio Televisi Malaysia, dan Lembaga Kebudayaan Sabah..

Kegiatan itu melibatkan tujuh sekolah dari berbagai daerah yaitu SK Sri Gaya (Sabah), SK Convent Kota (Perak), SK Minden Height (Pulau Pinang), SK Tengku Ampuan Intan (Terengganu), SK Ulu Lubai (Sarawak), SK Zainab 2 (Kelantan), dan SIKK.
 
Para siswa SIKK yang mewakili Indonesia membawakan sebuah lagu rakyat berjudul Yamko Rambe Yamko asal Papua.

Mereka adalah Muhammad Khairul Bin Haruna, Jaswan Bin Bahar, Agustinus, Fauzan Hafiz, dan Alfian Subano. 

Para siswa mengaku sangat senang dapat turut serta dalam ajang ini dan tidak menyangka dinobatkan sebagai juara pertama.

Penampilan mereka mendapat sambutan yang meriah dari seluruh hadirin yang memenuhi ruang Auditorium Sabah Trade Center, lokasi penyelenggaraan lomba prestisius itu. 

Di bawah arahan Rahmadi Diliawan dan Shelya Regina selaku pembina kontingen, para siswa SIKK menyajikan sebuah penampilan menarik dengan memadukan alat musik angklung, ukulele keroncong, pianika, dan jimbe.

Rahmadi mengatakan, alat musik angklung dan ukulele keroncong sengaja dipilih karena memiliki kekhasan musik rakyat yang sangat kental.

"Penggabungan dua alat musik itu dengan berbagai alat musik lain merupakan senjata utama kontingen Indonesia," katanya.

Kepala SIKK, Dadang Hermawan mengatakan, kemenangan ini dipersembahkan untuk anak-anak Indonesia di Sabah.

“Kemenangan anak-anak Indonesia di ajang International Cultural Carnival merupakan sebuah bukti bahwa kesenian rakyat Indonesia memiliki nilai yang sangat berharga dan penting untuk terus digeluti dan dikembangkan oleh generasi muda,” ujarnya seperti dirangkum untuk tulisan ini oleh Rahmadi Diliawan, guru Sekolah Indonesia Kota Kinabalu.

(Informasi ini disampaikan dengan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2014