Serangan udara selama ini sangat efektif mengurangi kemampuan ISIS dan menghambat pergerakan kelompok tersebut.
Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan bahwa keputusan penambahan pasukan baru ke Irak merupakan babak baru dalam perang melawan kelompok Daulah Islam (ISIS) dan bukan merupakan indikasi kegagalan strategi.

Obama, dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS pada Minggu, mengatakan babak pertama telah selesai, yaitu pembentukan pemerintahan Irak yang inklusif dan kredibel.

Dia menjelaskan bahwa pengiriman 1.500 tentara baru, yang diumumkan pada Jumat lalu, adalah pergantian strategi bertahan menjadi menyerang.

"Serangan udara selama ini sangat efektif mengurangi kemampuan ISIS dan menghambat pergerakan kelompok tersebut. Sekarang yang kita butuhkan adalah pasukan darat dari Irak yang dapat memukul mundur mereka," kata Obama.

Presiden Amerika Serikat itu juga tidak menutup kemungkinan bagi penambahan pasukan baru.

Sementara itu di Irak, serangan udara pada Sabtu berhasil menghancurkan konvoi di Mosul.

Sampai saat ini masih belum jelas apakah pemimpin Daulah Islam, Abu Bakr al-Baghdadi, berada dalam rombongan yang berjumlah 10 mobil tersebut.

Pengiriman pasukan tambahan diputuskan setelah Daulah Islam berhasil menguasai sebagian besar wilayah utara Irak selama lima bulan terakhir. Kelompok tersebut juga berhasil merebut sebagian teritori Suriah.

Kehadiran pasukan Amerika Serikat di Irak pada awal milenium dimulai tahun 2003 dalam operasi penggulingan mantan pemimpin Saddam Hussein.

Mereka tetap bertahan sampai sembilan tahun kemudian untuk melatih pasukan baru Irak dan membantu pemulihan stabilitas keamanan di negara tersebut.

Keputusan Obama menarik pasukan pada 2012 lalu memicu kritik keras dari Partai Republik karena dinilai membiarkan Irak jatuh dalam kekerasan sektarian dan kekacauan.

Pada Minggu, politisi dari Partai Demokrat dan Republik menyatakan bahwa Kongres harus diminta pertimbangan mengenai keputusan pengiriman pasukan tambahan sebagaimana diumumkan Obama pada pekan lalu.

"Menurut saya, kita seharusnya membahas terlebih dahulu pengesahan penggunaan pasukan militer," kata Senator John Thune saat diwawancara oleh CNN.

Sementara Senator Partai Demokrat Chris Murphy berpendapat bahwa Obama seharusnya meminta persetujuan Kongres untuk mengirim 1.500 tentara tambahan.

"Kita sebelumnya telah mengirim ratusan ribu tentara ke Irak dalam satu dekade untuk melatih pasukan bersenjata di negara tersebut. Namun pasukan yang kita latih itu justru dengan mudah dikalahkan oleh kekuatan yang tidak terorganisir (ISIS)," kata dia kepada CNN.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014