... masih banyak gorong-gorong yang belum berfungsi optimal... "
Jakarta (ANTARA News) - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama (Ahok), mengatakan optimis bahwa penanggulangan banjir pada akhir tahun 2014 lebih dari tahun lalu.

"Pengendalian banjir tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu, karena perbaikan infrastruktur terus ditingkatkan," katanya, di Balai Kota, Selasa.

Ahok mengatakan kesiapan infrastruktur pengendali banjir sudah dilakukan mulai dari pemeriksaan pompa air dan lainnya.

Dinas Pekerjaan Umum DKI Jaya, kata dia, sudah diminta untuk memastikan seluruh kondisi pompa air dalam keadaan siap pakai. "Memang masih banyak gorong-gorong yang belum berfungsi optimal," tambahnya.

Sejumlah galian yang ada di beberapa wilayah juga berisi kabel-kabel sehingga tidak dapat digunakan untuk saluran air.

Beberapa daerah rawan banjir yang menjadi perhatian adalah wilayah Kampung Pulo dan Bukit Duri. "Di Kampung Pulo ada upaya pembelian tanah tapi ditolak oleh pemiliknya, nanti akan negosiasi lagi," ujarnya.

Ia menambahkan, untuk Jakarta Timur seharusnya sudah bebas banjir dengan kesiapan sarana Kanal Banjir Timur. Termasuk volume air dari wilayah Kota Bekasi tambahnya dapat disalurkan ke BKT untuk mengatasi banjir di kota itu.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, T Iskandar, mengatakan, upaya pengendalian banjir di wilayah DKI Jakarta sudah mencapai 30 persen dan ditargetkan akan selesai pada 2016.

Ia mengatakan hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengurangi titik banjir yang mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat, seperti misalnya banjir di kawasan Kampung Pulo yang mengganggu lalu lintas di sekitarnya dan berakibat pada terganggunya aktivitas masyarakat.

Untuk menanggulangi banjir, lanjutnya, pihaknya menambah pintu air Manggarai dari dua pintu berkapasitas 300 meter kubik per detik menjadi tiga pintu dengan kapasitas 507 meter kubik per detik.

Pintu air Karet pun akan ditambah menjadi lima pintu dari sebelumnya empat pintu dengan kapasitas 724 meter kubik per detik dari 500 meter kubik."Supaya aliran ke laut menjadi cepat," kata Iskandar.

Pewarta: Helti Sipayung
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014