Seoul (ANTARA News) - Presiden Asosiasi Tinju Amatir Internasional (International Amateur Boxing Association/AIBA) Ching-Kuo Wu mengatakan keputusan untuk melepaskan pelindung kepala dalam cabang olahraga tinju amatir pria membuat olahraga semakin aman dengan mengurangi gegar otak dan memaksa petinju untuk lebih melindungi kepala mereka.

Wu, di sela-sela Kongres AIBA yang berlangsung di Pulau Jeju Korea Selatan, mengatakan tinju wanita juga dapat mengikuti untuk melepaskan pelindung kepala dengan catatan telah memantau secara intensif pertandingan tinju pria.

AIBA memutuskan untuk melepas pelindung kepala dalam pertarungan tinju elit pria pada 2013 berdasarkan statistik medis yang menunjukkan lapisan pelindung dapat menyebabkan dampak lebih parah ke kepala petinju dan kerusakan otak. Sejumlah petinju juga mengeluhkan pemakaian pelindung kepala yang menyulitkan mereka untuk melihat pukulan.

Commonwealth dan Asian Games pada 2014, menurut Wu, telah menunjukkan keputusan AIBA tentang pelepasan pelindung kepala pada pertandingan tinju sudah tepat.

"Commonwealth Games? Tidak ada gegar otak. Asian Games? Tidak ada gegar otak," kata Wu seperti dikutip Reuters.

Wu mengatakan keputusan itu diambil berdasarkan riset mendalam oleh komisi medis AIBA beserta enam organisasi independen.

"Kesimpulan riset itu adalah gegar otak turun hampir ke titik nol tanpa pelindung kepala," kata Wu yang menambahkan riset komisi medis AIBA mengumpulkan data lebih dari 30 ribu pertandingan.

Wu menjelaskan keberadaan pelindung kepala justru menyebabkan para petinju untuk tidak melindungi kepala mereka sehingga ketika bertahan mereka justru membiarkan pukulan ke kepala.

"Langkah untuk melepas pelindung kepala telah mengubah persiapan para petinju dan pelatih. Langkah itu mengubah taktik. Sekarang mereka harus bertahan lebih baik, menggunakan teknik yang bagus untuk melindungi kepala," kata Wu.

Selangkah demi Selangkah

Reuters melaporkan para petinju dalam pertandingan Commonwealth dan Asian Games pada 2014 tampak lebih tenang tanpa pelindung kepala meskipun tinju amatir punya karakteristik alamiah yang lebih agresif dan kasar sehingga menyebabkan luka wajah dan memar.

Petinju Australia Daniel Lewis dalam Kejuaraan Commonwealth di Glasgow pada Juli mengatakan pelepasan pelindung kepala membawanya meraih medali setelah dia gagal dalam pemeriksaan kesehatan untuk melangkah ke babak perempat final karena mengalami luka parah pada matanya.

Wu mengatakan reaksi yang berlebihan dari komunitas tinju amatir telah menjadi positif dan keamanan itu menjadi perhatian utama AIBA.

"Semua riset yang kami punya menunjukkan keamanan petinju tidak (secara negatif) dipengaruhi oleh pelepasan pelindung kepala," kata Wu.

Cabang Tinju Profesional Wanita telah dikejutkan dengan kematian pentinju Afrika Selatan Phindile Mwelase pada Oktober setelah petinju berusia 31 tahun itu mengalami koma dan meninggal akibat pukulan K.O.

Bagaimanapun, Wu mengatakan tidak ada luka-luka dalam kompetisi utama tinju wanita amatir dan pelindung kepala dapat dilepaskan jika data yang dikumpulkan terus mendukung statistik kemanan pada cabang tinju pria.

"Kita harus melakukannya selangkah demi selangkah. Sekali semua bukti itu terbukti.. maka kita dapat mulai melakukan beberapa percobaan dan mempertimbangkan berikutnya untuk tinju wanita," kata Wu.

(Uu.I026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014