Jakarta (ANTARA News) - Sejak pertama kali diperkenalkan, HTC One E8 sudah diklaim sebagai versi klasik dari pendahulunya HTC One M8.

Terma klasik bisa jadi dimaksudkan untuk menggantikan banyak hal, lebih murah atau lebih terjangkau.

Meskipun desainnya sangat mirip, perbedaan mendasar antara E8 dengan M8 sudah bisa ditemukan dengan mudah ketika kita melihat dan menyentuh  kedua smartphone itu.

Secara kasat mata, di bagian punggung E8 dan M8 mempunyai tampilan berbeda. M8 barbalut cangkang full metal nan mengkilat, sedangkan saudara mudanya, E8, berdesain unibody menggunakan bahan polikarbonat yang diklaim kokoh meski ringan.

M8 juga memiliki dwilensa di belakang, sementara E8 tidak dan hanya diperkuat kamera utama 13MP ditambah kamera depan untuk mode swafoto 5MP.

Satu lagi perbedaan yang bisa ditemukan tanpa harus mencoba perangkat adalah harganya. Bila untuk M8 Anda harus merogoh kocek Rp9.499.000, untuk E8 lebih murah Rp2 jutaan atau tepatnya hanya Rp7.499.000.

Bagi Anda yang memiliki telapak tangan sedikit lebih gemuk dari ukuran orang normal, mungkin akan terkendala untuk menggenggam dan mengoperasikan E8 dengan nyaman.

Pasalnya, ponsel berdimensi panjang 146,62 mm, lebar 70,67 mm, ketebalan 9,85 mm serta berbobot 145 gram itu cenderung terlalu ramping untuk digenggam dua tangan, dan lebih enak dengan satu tangan.

Dengan begitu, tentu E8 yang tersedia dalam dua pilihan warna, putih dan abu-abu gelap, akan kurang nyaman untuk pengetikan, terutama ketika Anda menjadikannya sebagai penunjang kerja.

Lubang colokan pengisi daya USB pada E8 berada di bagian bawah ponsel bersebelahan dengan lubang penghubung earphone. Sementara di bagian kanan terdapat tombol pengatur suara dan di bagian atas tombol yang berfungsi untuk menghidupkan ponsel.

Sebagai informasi apabila Anda menekan tombol bagian atas dan tombol mengecilkan suara secara bersamaan, maka ponsel akan secara otomatis menangkap gambar layar atau screen capture.

Bagi Anda yang membutuhkan pemilahan jalur pribadi dan pekerjaan namun tetap menggunakan satu perangkat, E8 memiliki fitur Dual-SIM Hybrid, yang artinya di slot pertama anda bisa menyematkan Nano-SIM GSM maupun CDMA sementara di slot kedua hanya Nano-SIM GSM saja.

Anda juga bisa menentukan nomor mana yang digunakan untuk aktivitas yang memakan data sambungan Internet.

Pada E8 yang bersistem operasi Android Kitkat 4.4.2 dengan tampilan antarmuka khas HTC Sense 6.0, Anda akan mendapatkan tampilan menarik tersaji di layar berukuran 5 inci dengan resolusi Full HD 1080p.

Pada menu yang bisa diakses dengan menyapu layar ke arah bawah, terdapat sejumlah pilihan pengaturan yang meliputi tingkat keterangan layar, konektivitas Wi-Fi, pengaturan lanjutan, pilihan menghidupkan/mematikan mode putar layar otomatis, sambungan bluetooth, mode pesawat, penghemat baterai, penghemat baterai mode ekstrim, konektivitas data jaringan mobile, pengaturan mode dering, mode jangan ganggu dan layanan HTC mini+.

Performa mesin

Tanpa menyematkan Micro-SD tambahan yang mendukung hingga kapasitas 128GB, anda bisa mengunduh dan mengoperasikan sejumlah aplikasi dasar seperti media sosial, penunjang produktivitas serta permainan pada ruang penyimpanan internal berkapasitas total 16GB.

Keberadaan RAM 2GB yang dipacu oleh prosesor Qualcomm Snapdragon 801 empat inti berkecapatan 2,5 GHz, membuat Anda bisa mengoperasikan hingga sembilan aplikasi secara bersamaan, dan dengan mudah memindah-mindahkan penggunaan aplikasi hanya dengan menyentuh tombol perintah multitasking di layar sebelah kanan.

Sementara untuk urusan daya, E8 diperkuat baterai berkapasitas 2600 mAh dengan pengisian daya yang tergolong cepat dari kondisi tinggal 10 persen hingga terisi penuh memakan waktu kurang dari 2 jam.

Namun, penggunaan untuk aplikasi pembaca komik online selama hampir dua jam cukup membuat bodi E8 terasa panas meski hanya mengurangi tidak sampai 20 persen baterai.

Kamera mumpuni

Begitu anda membuka fungsi kamera, di bagian kiri terdapat pilihan perintah yang membuat kamera dioperasikan dalam enam pilihan mode yakni kamera biasa, swafoto, dual capture atau penangkapan gambar ganda, viedo, pan 360 atau penangkapan gambar suasana sekeliling 360 derajat dan zoe camera.

Pada fungsi kamera normal terdapat sedikitnya 10 mode lain selain mode otomatis yang secara default dioperasikan, yakni mode malam hari, HDR, panorama sweep yang dibekali bantuan sebuah garis agar memastikan posisi kamera stabil kala mengambil gambar, antigoyang, mode manual, potret, landscape, backlight, teks dan makro.

Secara umum terdapat juga pengaturan untuk tingkatan ISO, pencahayaan, white balance dan pengolahan filter semenjak gambar belum ditangkap, melalui kamera utama yang berkualitas 13MP.

Di dalam perintah pengaturan yang lebih mendetil terdapat juga pilihan untuk mengaktivasikan fitur pengambilan gambar hanya dengan senyum (smile capture), yang sayangnya tidak berfungsi kala digunakan mode swafoto atau berganti menggunakan kamera depan.

Soal pengambilan video, jajaran produk terbaru HTC tidak perlu diragukan lagi, mengingat salah satu produk mereka HTC Desire 816 pernah digunakan oleh grup musik Drew untuk melakukan perekaman klip musik mereka yang berjudul "Tak Sengaja".

Semua keunggulan pengambilan video yang ada pada Desire 816 juga dibawa terus hingga ke E8.

Bagi penggemar selfie, kemudahan yang tersedia adalah fungsi pengambilan gambar hanya dengan menyentuh layar serta penghitung mundur pengambilan gambar otomatis yang tersedia dalam tiga pilihan yakni 2 detik, 5 detik dan 10 detik lewat kamera depan berkualitas 5MP.

Fitur khas HTC

Sedikitnya ada tiga fitur khas HTC yang perlu mendapat sorotan dalam E8 ini, yakni keyboard HTC Sense Input, BoomSound dan BlinkFeed.

Keyboard HTC Sense Input memberikan keleluasaan pada keyboard berjarak yang meminimalisir kesalahan pengetikan, disertai pilihan fungsi trace typing atau mengetikkan kata hanya dengan menyapu jari dari satu huruf ke huruf lainnya tanpa harus mengetukkan layar untuk menghasilkan kata-kata.

Sementara fitur BoomSound menyokong keunggulan desain yang menempatkan dua buah speaker stereo di bagian depan ponsel, pada bagian atas dan bawah layar yang langsung mengarah ke pengguna dengan amplifier khusus yang menguatkan suara serta piranti lunak nan cerdas membuat suara vokal menjadi lebih menonjol ketimbang musik pengiring.

Sementara BlinkFeed adalah aplikasi layar depan yang dikembangkan HTC layaknya sebuah majalah personal masing-masing pengguna yang memberikan keleluasaan untuk memilih pembaruan atas konten-konten apa saja yang bisa ditampilkan seperti dari Twitter, Facebook, Instagram, perangkat pesan WeChat serta berbagai situs dan aplikasi berita.

BlinkFeed dengan mudah dapat diakses oleh pengguna hanya dengan menyapukan jari ke arah kanan di layar halaman utama.

Perbandingan

Dengan seluruh fitur yang tertanam banderol Rp7.499.000 menjadikan E8 berada di segmen ponsel pintar premium.

Namun, di kisaran harga yang tidak terpantau jauh terdapat dua kakak beradik dari pabrikan asal Jepang, Sony Xperia Z3 dan Sony Xperia Z3 Compact, yang masing-masing dibanderol Rp8.499.000 dan Rp6.999.000.

Kedua kakak beradik milik Sony itu, diperkuat fitur wahid dalam urusan pengambilan gambar dengan kualitas kamera utama 20,7MP bersensor citra 1/2,3 inci Exmor dengan bidikan lensa G Lens 25 milimeter dan sensitivitas ISO hingga 12800 serta yang paling utama kedap air hingga tingkat IP 65/68 atau tahan digunakan di dalam air hingga kedalaman 1-2 meter selama 30 menit.

Apabila pengguna lebih mementingkan kualitas pengambilan gambar dan fitur pemakaian di dalam air, maka kakak beradik milik Sony boleh menjadi pertimbangan tambahan pengganti E8.

Dengan pertimbangan anda harus mengeluarkan lebih banyak uang Rp1 juta untuk mendapatkan versi lengkap, atau berhemat Rp500.000 untuk mendapatkan versi ringkas yang memang memiliki tampilan layar lebih kecil, 4,6 inci saja.

Namun, apabila Anda membutuhkan perangkat yang bisa digunakan untuk multifungsi lebih banyak, E8 tetap bisa menjadi pilihan utama. Sekali lagi, semua kembali kepada kebutuhan dan kemampuan Anda masing-masing.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014