Jakarta (ANTARA News) - Satu hal yang paling khas dari HTC Desire 616 adalah bahwa ponsel pintar ini merupakan produk pertama dari pabrikan asal Taiwan itu yang disemati prosesor dengan delapan inti atau octacore.

Selain itu, tak banyak fitur mewah ditawarkan mengingat harganya pun tidak sementereng ponsel-ponsel pintar keluaran HTC lainnya, terutama yang bermain di segmen premium.

HTC dibanderol di Indonesia dengan harga Rp2.999.000 atau mudahnya Rp3 juta, jangan bandingkan dengan produk yang diperkenalkan di Indonesia secara bersamaan HTC One E8 yang dihargai Rp7.499.000 atau pendahulunya HTC One M8 yang berharga Rp9.499.000 kala diperkenalkan pertengahan 2014 lalu.

Dengan harga tersebut, Desire 616 memiliki tampilan punggung menggunakan cangkang plastik yang mengkilat dan terlihat murahan sekaligus bakal meninggalkan banyak jejak di sekitar logo HTC yang tercetak di situ saat jemari kita selesai menggenggamnya. Di bagian depan terdapat dua baris lubang-lubang kecil untuk speaker yang berada di atas layar bersebelahan dengan kamera depan pada badan yang dibuat melingkar pada sudut-sudutnya.

Lantaran belum menggunakan desain unibodi, atau baterai menyatu dengan badan perangkat, cangkang bagian belakang bisa dibuka dan di dalamnya terdapat baterai Li-polymer berkapasitas 2.000 mAh serta di atasnya terdapat tiga slot dengan peruntukan Micro-SD di kiri, tengah untuk Nano-SIM kartu utama dan di kanan SIM normal untuk kartu kedua.

Desire 616 juga didukung fitur Dual-SIM Hybrid, yang memberikan keleluasaan kepada pengguna untuk menggunakan GSM atau CDMA pada slot utama dan hanya GSM pada slot kedua.

Lubang penghubung earphone berada di atas sementara di bawah terdapat lubang pengisi daya USB, sementara di sisi kanan terdapat tombol pengatur suara yang menyatu serta sebuah tombol kecil pengunci perangkat. Sebagaimana perangkat HTC lainnya, menekan tombol pengunci dan pengurang volume suara akan memerintahkan ponsel untuk menangkap gambar layar.

Ponsel yang memiliki dimensi panjang 142 mm, lebar 71,9 meter, ketebalan 9,15 dan bobot 150 gram ini terasa nyaman baik digenggam dengan satu tangan atau dua tangan sekaligus saat melakukan pengetikan.


Performa

Sebagaimana disebutkan, Desire 616 merupakan ponsel HTC pertama yang menggunakan prosesor delapan inti yakni MediaTek MT6592 Cortex A-7 berkecepatan 1,4 GHz serta mesin grafis Mali-450MP4.
RAM berkapasitas 1GB ditanam dengan ruang penyimpanan internal berkapasitas 4GB dengan pilihan penyematan Micro-SD hingga kapasitas 32GB.

Kehadiran prosesor delapan inti jelas membuat Desire 616 cukup handal untuk penggunaan sehari-hari termasuk kala melakukan perpindahan antaraplikasi saat memanfaatkan fitur multitasking.

Akan tetapi, Desire 616 masih dijalankan dengan sistem operasi Android 4.2.2 Jelly Bean dan meski sudah menjanjikan namun HTC belum memberikan kepastian tanggal ketersediaan pembaruan menuju Kitkat.
Pun demikian, kapasitas baterai yang hanya 2.000 mAh, jelas berpengaruh terhadap penggunaan rutin keseharian seperti mengecek email, jejaring sosial serta perangkat perpesanan, kurang lebih hanya bertahan hingga sekira tujuh jam. Artinya bagi anda yang bekerja di lapangan ketika sampai di rumah anda harus segera menyiapkan pengisi daya.

KameraDiperkuat dengan kamera utama 8MP dan kamera depan 2MP, Desire 616, tidak banyak menjanjikan kualitas yang mewah untuk kelas ponsel seharga Rp3 jutaan.

Fitur-fitur umum yang biasa didapatkan pada kamera ponsel Android segenerasi lainnya tersemat pada kamera Desire 616, dengan sedikit tambahan semacam smile capture dan voice capture. Untuk smile capture cukup berjalan dengan baik pada setiap obyek, namun voice capture agaknya membutuhkan kesenyapan sekeliling yang lebih baik agar bisa berfungsi.

Pengambilan video berkualitas Full HD 1080p juga bisa dilakukan, meski hasilnya tidak terlalu istimewa.
Minim fitur khas HTCDatang dengan banderol harga yang cenderung lebih murah dibandingkan para pendahulunya, pengguna Desire 616 seolah harus rela kehilangan fitur-fitur khas HTC seperti HTC Sense UI 6 dan hanya menggunakan HTC Sense UI 5.5 pun dengan kekurangan banyak aplikasi yang lebih menggunakan bawaan Android.

Sementara untuk urusan kualitas suara, tidak adanya dukungan BoomSound pada Desire 616 membuat kualitas pemutaran musik terdengar kurang mengenakkan.

Pun demikian, Desire 616 tetap menyediakan BlinkFeed, aplikasi layar depan yang dikembangkan HTC layaknya sebuah majalah personal masing-masing pengguna yang memberikan keleluasaan untuk memilih pembaruan atas konten-konten apa saja yang bisa ditampilkan seperti dari Twitter, Facebook, Instagram, perangkat pesan WeChat serta berbagai situs dan aplikasi berita.

BlinkFeed dengan mudah dapat diakses oleh pengguna hanya dengan menyapukan jari ke arah kanan di layar halaman utama.

PerbandinganTak banyak fitur unggulan dari Desire 616 yang bisa dibanggakan kala disandingkan dengan ponsel pintar sekelas, misalnya Asus Zenfone 5.

Zenfone 5 sudah hadir dengan Android 4.3 Jelly Bean dan bisa segera diperbarui menuju Android 4.4.2 Kitkat.
Kemudian daya baterai Zenfone 5 lebih unggul 2.110 mAh berbanding 2.000 mAh milik Desire 616.
Selain itu Zenfone 5 juga sudah dilapisi pelindung Corning Gorilla Glass 3.

Belum lagi kalau sudah menyangkut harga, mengingat Zenfone 5 saat ini di pasaran ada pada kisaran Rp2,3 jutaan.

Sulit membayangkan rasanya Desire 616 mendapat sambutan positif dari pasar dengan fitur minim dan harga yang, meskipun di kalangan HTC tergolong murah, namun tidak jika dibandingkan dengan ponsel-ponsel lain di kelasnya.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014