Naypyitaw, Myanmar (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutarakan keperihatinannya atas nasib warga minoritas muslim Rohingya kepada pemerintah Myanmar.

Ban juga meminta Myamnar menjamin akses badan-badan PBB dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada warga minoritas itu.

Ban yang berada di Myanmar untuk menghadiri KTT ASEAN dan Forum Asia Timur, bertemu dengan para pejabat senior Myanmar di Naypyitaw. Di sini, Ban mendesak mereka untuk menghormati hak-hak asasi warga Rohingya.

Hampir 140.000 dari 1,1 juta orang Rohingya di Myanmar yang kebanyakan tak akui kewarganegaraannya, tetap terlunta-lunta setelah bentrok maut dengan warga Budha di provinsi Rakhine pada 2012.

"Saya mengungkapkan keperihatinan saya atas penduduk Rohingya yang menghadapi diskriminasi dan kekerasan," kata Ban Ki-moon kepada wartawan setelah pertemuan itu. "Saya mendesak hak asasi manusia dan martabat rakyat Rakhine dihormati."

Ban dan Presiden AS Barack Obama yang juga berada di Myanmar untuk perhelatan itu, diperkirakan akan sama-sama mendesak Presiden Myanmar Thein Sein untuk membahas masalah Rohingya.

Rohingya menghadapi krisis kesehatan sejak pemerintah mengusir Dokter Tanpa Batas atau Médecins Sans Frontières (MSF) dari Rakhine Februari lalu setelah LSM kesehatan internasional ini mengaku merawat orang-orang yang diyakini sebagai korban kekerasan sektarian.

Pemerintah Myanmar membantah ada serangan seperti itu dan menuduh MSF yang menjadi pelayan kesehatan utama untuk minoritas Rohingya, telah berlaku bias, demikian Reuters.







Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014