Jakarta (ANTARA News) - Defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2014 mencapai 6,84 miliar dolar AS atau 3,07 persen dari PDB, menurun dibandingkan defisit pada triwulan II 2014 sebesar 8,69 miliar dolar AS atau 4,07 persen dari PDB.

"Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) yang membaik pada triwulan III 2014, terutama didukung oleh defisit transaksi berjalan yang menurun," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Jika dibandingkan dengan triwulan III 2013, defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2014 juga mengalami penurunan. Defisit transaksi berjalan triwulan III tahun lalu yakni sebesar 8,64 miliar dolar AS atau 3,89 persen dari PDB.

Agus menuturkan, perbaikan transaksi berjalan terutama didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas sejalan dengan penurunan impor sebagai hasil kebijakan stabilisasi ekonomi yang ditempuh selama ini, di tengah defisit neraca migas yang masih meningkat.

Perbaikan tersebut, lanjut Agus, juga didukung oleh masih positifnya ekspor manufaktur, akibat berlanjutnya pemulihan AS, dan mulai pulihnya ekspor tambang setelah keluarnya izin ekspor mineral mentah.

"Sementara itu, transaksi modal dan finansial mencatat surplus yang cukup besar, terutama ditopang oleh meningkatnya arus masuk modal asing PMA sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik," kata Agus.

Aliran masuk modal asing sendiri terus berlanjut di Oktober 2014. Dengan perkembangan tersebut, cadangan devisa Indonesia meningkat menjadi 112 miliar dolar AS, setara 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Ke depan, defisit transaksi berjalan diperkirakan akan terus membaik seiring dengan meningkatnya ekspor manufaktur dan mineral, serta terkendalinya impor migas," ujar Agus.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014