Kami siap mendukung misalnya dengan menawarkan penggunan satelit penginderaan jarak jauh yang dapat merekam data seluruh wilayah perairan Indonesia,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Djamaluddin menyatakan pihaknya siap menopang teknologi satelit penginderaan jarak jauh untuk mendukung program pemerintah dalam rangka penguatan sektor maritim.

"Kami siap mendukung misalnya dengan menawarkan penggunan satelit penginderaan jarak jauh yang dapat merekam data seluruh wilayah perairan Indonesia," kata Thomas di sela acara "International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Satelite (ICARES) 2014", di Yogyakarta, Kamis.

Penggunaan teknologi radar kapal laut seperti yang saat ini umum digunakan untuk pemantauan laut, menurut dia, hanya memberikan data yang terbatas. Sementara penggunaan pesawat akan memiliki lingkup pemantauan lebih luas, namun masih belum mampu menjangkau seluruh wilayah perairan Indonesia.

"Pesawat pun seperti yang umum digunakan hanya menjangkau 70 persen wilayah perairan Indonesia," katanya.

Menurut dia, saat ini justru yang diperlukan adalah teknologi satelit yang mampu memberikan penginderaan jarak jauh seperti yang saat ini dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Teknologi tersebut mampu merekam serta mendeteksi adanya kapal ilegal dan legal yang masuk wilayah perairan Indonesia sehingga mampu mencegah "illegal fishing".

Dengan teknologi satelit tersebut, manurut dia, Lapan juga akan mampu memberikan data-data hasil penginderaan jauh mengenai wilayah vital lainnya seperti kondisi pulau kecil terluar. Kondisi pulau-pulau kecil terluar, menurut dia, penting untuk terus dipantau untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia.

Selain itu, teknologi satelit juga mampu memetakan zona potensi penangkapan ikan (ZPPI). Dalam hal itu, satelit akan mampu mempelajari kondisi fisik laut dari segi suhu, serta tingkat keberadaan plangton sebagai makanan ikan. Data rekam jarak jauh tersebut, menurut dia, dapat digunakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan masing- masing daerah, serta badan keamanan laut.

"Pemetaan sumber daya alam (SDA), seperti potensi terumbu karang, hutan bakau yang dapat diperlukan untuk memetakan potensi pariwisata juga dapat disajikan oleh satelit yang kami kembangkan," kata Thomas.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014