Amman (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat pada Kamis bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Yordania untuk melakukan pembicaraan dalam upaya menenangkan gelombang kekerasan yang menyelimuti Israel dan wilayah-wilayah yang didudukinya.

Pertemuan di Amman berlangsung beberapa jam setelah bentrokan baru muncul di Yerusalem timur, tempat polisi Israel menembakkan gas air mata, bom-bom lempar serta peluru karet untuk membubarkan para pengunjukrasa Palestina., lapor AFP

Kerusuhan selama berbulan-bulan di Yerusalem timur yang dicaplok Israel itu dalam beberapa hari terakhir ini menyebar ke wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel serta komunitas-komunitas Arab di seberang Israel hingga meningkatkan ketakutan akan adanya pemberontakan baru oleh Palestina.

Pertemuan antara Abbas dan Kerry itu dilakukan satu hari setelah Israel menyetujui rencana bagi pembangunan 200 rumah di wilayah Yerusalem timur yang dicaplok. Langkah itu dikritik sangat tajam oleh Washington.

Kerry sendiri tiba di Yordania pada Rabu malam.

Ia dan Abbas --yang terlihat suram-- berangkulan dan saling berbisik sebentar ketika mereka bertemu di rumah pemimpin Palestina itu yang berada di daerah perbukitan di Amman.

Di tempat itu, bendera-bendera AS dan Palestina berkibar di depan foto besar masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang menjadi titik nyala.

Banyak kerusuhan di Yerusalem yang dikobarkan oleh langkah-langkah Israel untuk meningkatkan kegiatan pembangunan permukiman di daerah sebelah timur kota itu serta ketegangan berlatar belakang agama di kompleks Al-Aqsa.

Al-Aqsa adalah situs suci bagi Muslim dan Yahudi.

Sebelumnya, pertentangan yang penuh ketegangan meletus di daerah perumahan Issawiya di Yerusalem ketika sekira 100 warga, termasuk anak-anak, mencoba menghadang sebuah jalan utama setelah polisi menutup beberapa pintu masuk wilayah itu dengan balok-balok beton.  (T008)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014