Kita harus sama-sama melestarikan kawasan Danau Toba, karena penurunan kualitas dan merosotnya daya tarik alami danau ini akan menjadi salah satu pemicu penurunan tingkat kunjungan wisatawan,"
Medan (ANTARA News) - Masyarakat diajak untuk turut terlibat dalam melestarikan kawasan Danau Toba sehingga kualitas dan daya tarik danau terbesar di Indonesia itu tetap alami, kunjungan wisatawannya dapat kembali meningkat.

"Kita harus sama-sama melestarikan kawasan Danau Toba, karena penurunan kualitas dan merosotnya daya tarik alami danau ini akan menjadi salah satu pemicu penurunan tingkat kunjungan wisatawan," kata Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi di Medan Jumat.

Ia mengatakan keberlangsungan ekosistem Kawasan Danau Toba (KDT) akan dijamin dengan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya yang serasi dan seimbang pada setiap aktivitas pembangunan dengan menggunakan pendekatan ekosistem dalam upaya pelestarian lingkungan.

Kemudian keberlanjutan pembangunan melalui penerapan tujuh sasaran manfaat yang lebih terukur, yakni Danau Toba layak untuk sumber air minum, menjadi tempat rekreasi yang aman dan nyaman, daerah tangkapan air dengan ekosistem yang optimal.

"Juga ikan dan hasil pertanian layak dikonsumsi dan tidak terkontaminasi, air Danau Toba dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik, flora dan fauna sehat serta terpeliharanya keanekaragaman hayati. Ketujuh adalah udara KDT dapat mendukung kehidupan ekosistem yang sehat," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan monitoring Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sumut pada 22 lokasi, kualitas air Danau Toba terdeteksi mengalami pencemaran golongan ringan dan sedang.

"Tingkat pencemaran air lebih dominan akibat aktivitas perkotaan, rumah tangga, pertanian, hotel dan keramba jaring apung," katanya.

Guna menanggulangi pencemaran perairan Danau Toba, Erry mengimbau seluruh instansi, lembaga terkait serta masyarakat sekitar, melakukan pengendalian dengan membangun instalasi pengolahan air limbah sesuai skala prioritas di wilayah perkotaan, di mana instalasi pengolahan limbah ini akan mengolah limbah hotel dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Khusus aspek transportasi, Erry tidak lupa mengingatkan kepada pengelola keramba jaring apung untuk menempatkan keramba pada tempat yang tepat agar tidak mengganggu jalur lalu-lintas kapal.

Salah satu penempatan keramba yang dinilai amburadul berada di Teluk Haranggaol, untuk itu instansi terkait dan pengelola keramba diminta melakukan koordinasi dalam melakukan penataan agar tidak mengganggu tansportasi di perairan Danau Toba.

"Dari aspek estetika, Danau Toba juga telah mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah keberadaan keramba yang tersebar tidak beraturan hingga mengurangi keindahan danau itu," katanya.

Pewarta: Juraidi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014