"Tidak ada kurikulum yang sempurna, tetapi jika dilaksanakan oleh guru yang berkualitas hasilnya pasti positif bagi pelajar," tambahnya.
Dosen Program Pascasarjana Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa itu menambahkan guru-guru harus terus dilatih sehingga mengetahui materi yang diajarkan.
Guru yang memiliki kompetensi pasti cepat tanggap, kreatif dan tidak merasa terbebani sistem.
"Kunci keberhasilannya pada guru, bukan pada materi kurikulum ," tuturnya.
Suryadi menyarankan rekrutmen tenaga pengajar syaratnya adalah yang menguasai teori dan praktik. Calon guru yang berkualitas dapat dilahirkan dari fakultas keguruan ilmu pendidikan.
Dia mengusulkan fakultas keguruan diperbanyak dan ditingkatkan kualitasnya sehingga diharapkan dapat melahirkan pengajar yang berkualitas.
Lebih lanjut dia mengemukakan perlu ada uji lapangan secara jujur dan transparan mengenai Kurikulum 2013..
"Tidak cukup hanya uji publik, karena solusi utama yang ditinggalkan, padahal penting adalah uji lapangan. Uji lapangan tidak dilakukan di seluruh sekolah, melainkan beberapa sekolah yang dapat dijadikan percontohan," katanya.
Suryadi mengemukakan uji lapangan akan melahirkan fakta-fakta terkait keunggulan dan kelemahan pelaksanaan kurikulum 2013 itu.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
