Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Djalal mengakui bahwa pada masa kuliah dirinya diselamatkan oleh beasiswa Supersemar.

"Pada saat saya kuliah, bapak saya pensiun sehingga kuliah saya tertatih-tatih. Saya dapat beasiswa Supersemar. Ini sangat menolong," katanya di Jakarta, Sabtu.

Beasiswa Supersemar sejak 16 Mei 1974 dikelola Yayasan Supersemar, organisasi nirlaba yang diprakarsai Presiden Soeharto untuk membantu dunia pendidikan dengan bantuan pemberian dana bulanan bagi pelajar dan mahasiswa yang taraf ekonomi orang tuanya kurang mampu.

Fasli mengatakan hal itu saat advokasi komunikasi informasi dan edukasi kependudukan dan keluarga berencana bagi generasi muda.

Acara tersebut diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta bekerja sama dengan Keluarga Mahasiswa dan Alumni Penerima Beasiswa Supersemar (KMA-PBS).

Menurut dia, masih banyak orang-orang yang saat ini sudah berhasil dan duduk di pemerintahan yang diselamatkan beasiswa Supersemar saat duduk di bangku kuliah.

Ketua KMA-PBS Eddy Djauhari mengatakan, saat ini alumni penerima beasiswa Supersemar untuk strata satu berjumlah 150.000 orang, magister berjumlah 6.800 orang dan doktor sebanyak 1.600 orang sedangkan SMA sebanyak 20.000-an.

"Alumni penerima beasiswa supersemar hampir 70 persen memegang perguruan tinggi negeri di Indonesia. Di kalangan pemerintah juga cukup banyak," katanya menambahkan.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014