Christina asal Brazil yang sejak usia 14 tahun bermain surfing mengaku betah tinggal di Nias.
"Saya sudah satu bulan tinggal di sini dan begitu sampai di sini saya bilang "no move"," katanya sambil tertawa kepada ANTARA News seusai bermain surfing.
Ini merupakan kali kedua Christina ke Indonesia. Sebelumnya tahun 2007 ia sempat mengunjungi Bali dan Lombok.
Dengan masih berpakaian renang dan memegang papan seluncur disalah satu tangannya, Christina mengatakan bahwa pantai Sorake sangat terkenal di kalangan para surfer di seluruh dunia, bahkan banyak majalah-majalah surfing yang merekomendasikan tempat ini.
Hal ini terbukti dengan berkunjungnya Alex (25), wisatawan asing asal California, Amerika Serikat, yang penasaran dengan ombak pantai Sorake.
"Ombaknya bagus, banyak anak kecil, awesome!," ujarnya.
Pria yang sudah 15 tahun menjadi surfer ini mengaku lebih nyaman untuk "bermain ombak" di pantai sebelah selatan Pulau Nias ini.
Hal senada juga disampaikan Johny turis asal Swiss yang lebih memilih Nias ketimbang Bali.
"Too much tourist, too much building in Bali," kata Johny.
Nampaknya kedatangan turis-turis asing ini berdampak positif bagi anak-anak yang tinggal di pesisir pantai Sorake.
Pelangi, gadis kecil yang saat ini duduk di bangku kelas 5 SD dan menjajakan roti kepada para pengunjung pantai ini memamerkan keahliannya dalam berbahasa asing, tidak hanya bercakap-cakap dengan turis mancanegara menggunakan bahasa Inggris, ia juga dapat sedikit berbahasa Brazil.
Selain Pelangi, Iwan dan Luis juga mendapat pengaruh positif dari "invasi" turis asing tersebut. Melihat banyaknya turis asing yang berselancar, Iwan (12) dan Luis (11) tertarik bermain selancar air, bahkan bercita-cita menjadi peselancar.
Iwan dan Luis juga mengaku mendapatkan peralatan selancar mulai dari papan seluncur hingga sun block dari "teman-teman bule" mereka.
Untuk dapat mencicipi ombak Sorake pengunjung tidak perlu khawatir karena di pesisir pantai Sorake berjejer banyak sekali penginapan dengan harga mulai dari 150 ribu rupiah.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
