... menyosialisasikan keberadaan TNI di tengah masyarakat, terutama anak-anak usia dini...
Bogor, Jawa Barat (ANTARA News) - Klinik Pendidikan MIPA (KPM) meluncurkan Permainan Matematika Militer yang dapat dimainkan anak-anak maupun orang dewasa. Jadi bisa belajar matematika juga sekaligus sebagai alat memperkenalkan TNI kepada anak usia dini.

"Permainan ini ide orisinalnya dari direktur KPM yang tujuannya untuk mensosialisasikan TNI kepada anak-anak usia dini," kata Komandan Kodim 0606/Kota Bogor, Letnan Kolonel Artileri Pertahanan Rachmat Santoso, di Bogor, Minggu. 


Sekilas diamati, Matematika Militer menyerupai permainan monopoli tetapi setelah dimainkan, permainan itu kombinasi antara monopoli dan ular tangga. Karena dalam permainan itu ada empat tingkatan, masing-masing pemain harus memperoleh dua pangkat untuk lanjut ke tingkat berikutnya. 

Matematika Militer ini dapat dimainkan dua hingga maksimal empat orang. Pemenang adalah yang dapat mengumpulkan delapan pangkat di masing-masing tingkatan. 

Santoso menjelaskan, Permainan Matematika Militer beride awal saat anak-anak anggota TNI di wilayah Kodim 0606/Kota Bogor mengikuti pendidikan matematika di KPM.

Dia lalu terlibat diskusi bagaimana cara mendorong agar anak-anak anggota TNI dapat menguasai pelajar matematika. 

"Bagaimana menyosialisasikan keberadaan TNI di tengah masyarakat, terutama anak-anak usia dini. Agar lebih mengenal TNI dengan harapan mereka tahu dan menyukai," kata dia. 

Dalam kurun dua bulan melakukan diskusi, hingga akhirnya Direktur KPM, R Ridwan Saputra, menciptakan permainan Matematika Militer tersebut.

"Dalam waktu dua bulan kami berdiskusi, ide sudah muncul, sampai terbawa mimpi dan akhirnya timbul ide permainan ini," kata Saputra.

Ada dua tujuan dari permainan tersebut yakni mengenalkan militer, profesi militer kepada anak-anak usia dini, serta mendekatkan anak-anak dengan pelajaran matematika. 

Anak-anak yang bermain dapat mengenal TNI melalui gambar alat dan persenjataraan yang tertera pada padap permainan, serta kepangkatan yang ada di semua matra TNI.

"Alat permainan ini adalah papan matematika, dadu, kancing dan tanda pakat, ada kolom tamtama sampai bintara, anak-anak akan diajarkan menghapal pangkat di militer dan ada konsep bilangan ganjil, prima dan pangkat dalam permainan ini," kata Saputra. 

Permainan tersebut dapat mengasah daya ingat, serta pemahaman mengenai bilangan prima, ganjil dan pangkat dalam ilmu matematika. 

Ia berharap permainan tersebut dapat direspon pemerintah dan disebarluaskan secara nasional baik di kalangan militer maupun dunia pendidikan. 

Permainan itu juga bisa dikembangkan untuk institusi lain, di antaranya kepolisian, sehingga tidak menutup kemungkinan permain lainnya dapat dihasilkan. 

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014