London (ANTARA News) - Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan dia "bergidik" setelah kelompok garis keras Negara Islam (IS), sering pula disebut ISIS, mengaku telah mengeksekusi pekerja bantuan Amerika Serikat Peter Kassig, yang dikenal sebagai Abdul-Rahman setelah masuk Islam.

"Saya ngeri dengan pembunuhan berdarah dingin atas Abdul-Rahman Kassig," kata Cameron menulis di Twitter, Minggu.

"Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) telah kembali menunjukkan kebobrokan mereka. Pikiran saya adalah dengan keluarga korban."

Video ISIS, yang sedang diperiksa oleh para pejabat intelijen AS dan Kantor Luar Negeri Inggris, juga menunjukkan pemenggalan simultan mengerikan setidaknya terhadap 18 orang yang digambarkan sebagai personil militer Suriah. Ini adalah video terbaru eksekusi massal yang dilakukan oleh pejuang ISIS.

Cameron menyebut Kassig "seorang pekerja kemanusiaan tanpa pamrih yang telah pergi ke kawasan itu untuk membantu". Ia mengatakan pembunuhan itu sangat tercela.

Saat ini pemerintah Inggris juga sedang  memantau laporan surat kabar yang melaporkan bahwa "Jihad John", telah terluka dalam serangan udara pimpinan AS pekan lalu.  Ia adalah seorang pria beraksen Inggris yang muncul dalam video sebelumnya yang menunjukkan pembunuhan terhadap dua wartawan AS dan dua pekerja bantuan Inggris, sebut AFP.

Askan Krisna

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014