Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mengharapkan anggaran pembelanjaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat di alokasikan untuk pengembangan Indonesia Timur agar menekan pembiaayan distribusi logistik.

"Bila anggaran itu digunakan untuk mengembangkan daerah-daerah timur maka akan membantu program pemerintah untuk mengembangkan pendistribusian barang dan logistik ke sana," kata Mahendra Rianto Wakil Ketua Umum ALI di Jakarta.

Mahendra mengatakan anggaran untuk BBM dialokasikan sebagai intensif kepada industri-industri untuk membuat pabriknya di wilayah timur sehingga akan membuat lapangan pekerjaan dan pertumbuhan produksi.

Ia menambahkan pertumbuhan produksi akan menimbulkan pergerakan barang melalui pendistribusian sehingga biaya-biaya pendistribusian dari wilayah Jawa ke wilayah timur seperti saat ini dapat berkurang.

Berkurangnya pendistribusian barang dari wilayah Jawa ke wilayah timur akan mengurangi beban biaya logistik sehingga masyarakat timur tidak akan menanggung beban biaya pengiriman yang mahal. ( Baca : Menhub Ignasius Jonan diminta turunkan biaya logistik )

Selain itu, Ia mengatakan pembangunan sarana transportasi laut harus dilakukan dengan cepat karena pengiriman barang menggunakan laut lebih murah dibandingkan melalui transportasi darat.

Mahendra menambahkan penggunaan transportasi darat sebagai bahan media pengiriman logistik harus menggunakan armada yang banyak dibandingkan menggunakan trasportasi laut sehingga mengurangi biaya opersional yang otomatis mengurangi biaya pengiriman.  (Baca : Pelabuhan baru di luar Priok perlu segera dibangun )

"Kalau ada 1000 kontainer yang akan memindahkan barang dari Jawa ke Medan melalui darat maka akan menggunakan 1000 truk, namun bila melalui laut dapat menggunakan satu kapal sehingga biaya akan lebih murah," ujarnya.  (Baca : Fokus Subsidi BBM )

Pewarta: Hafidz Mubarak
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014