Jakarta (ANTARA News) - Pasca-diumumkannya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) diserbu pembeli.

Antrean terlihat mengular di SPBU-SPBU Ibu Kota, salah satunya adalah SPBU 3411104 di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat.

Antrean kendaraan baik roda empat maupun roda dua menyebabkan kemacetan panjang di depan SPBU.

Pengawas SPBU Hayam Wuruk yanga sedang bertugas, Tommy, mengatakan antisipasi antrean pembeli sudah dilakukan. Pihak SPBU telah berkoordinasi dengan kepolisian mengamankan peningkatan pembeli yang mencapai lebih dari 50 persen itu.

"Kami dibantu Polsek Taman Sari, hingga saat ini ada sekitar 10 personel yang berjaga mengamankan antrean, selain itu ada tiga anggota sekuriti SPBU yang juga ikut merapihkan antrean," kata Tommy di Jakarta, Senin malam.

Tiga personel polisi terlihat mengatur lalu lintas akibat banyaknya kendaraan yang mengantri masuk SPBU, sisanya turut mengatur antrean di dalam SPBU.

Selain antisipasi kerusuhan antrean, aparat kepolisian juga disiagakan jika ada pembeli yang melakukan melakukan pembelian lebih.

"Malam ini kami tidak melayani pembelian dengan jerigen. Kami hanya melayani maksimal sampai full tank. Mobil biasanya 70 liter, kalau motor maksimal Rp100.000," kata Tommy.

Khusus malam ini, SPBU melakukan sistem perpanjangan shift hingga harga BBM bersubsidi efektif naik pada pukul 00.00 WIB.

Tak ada penutupan pompa dilakukan di SPBU karena sebelumnya SPBU telah melakukan antisipasi stok.

"Persediaan stok aman sampai besok pagi, distribusib dari Pertamina normal, sehari dua tangki premium, jadi persiapannya adalah kalau persediaan sudah tipis, pesanan kita dorong untuk hari besok," katanya. 

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014