Bogor (ANTARA News) - Sejumlah sopir angkot di Kota Bogor, Jawa Barat kebingungan setelah harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan oleh pemerintah.

"Ya kita bingung tarif angkot besok bagaimana, mau tidak mau terpaksa kita naikkan," kata Chandra, sopir angkot trayek 15 jurusan Ciomas-Merdeka, saat ditemui di SPBU Jalan Semeru, Senin malam.

Ia mengetahui kenaikan harga BBM bersubsidi, setelah melihat tayangan televisi, dan langsung diperintah oleh pemilik angkot untuk mengisi BBM secara penuh sebelum harga dinaikkan Selasa pukul 00.00 WIB.

Untuk dapat mengisi BBM secara penuh, Chandra harus antre bersama pengendara lainnya. "Lumayan sudah 30 menitan saya mengantre," ucapnya.

Chandra menyayangkan sikap pemerintah menaikkan harga BBM secara mendadak sehingga merepotkan masyarakat yang harus antre membeli BBM bersubsidi.

Ia menuturkan, besok (18/11) para sopir angkot Ciomas-Merdeka sepakat menaikkan ongkos sebesar Rp1.000.

"Ya kami siap berantem aja sama penumpang kalau ada yang nolak kenaikan tarif, kami mau bagaimana lagi," ujar dia.

Hal senada disampaikan oAsep, supir angkot Parung-Merdeka yang menyebut tidak bisa menunggu kenaikan resmi dari Organda dan DLLAJ untuk tarif angkot.

"Ya, kami rugilah kalau menunggu karena menaikkan tarif angkot tidak serta merta, tapi kami tidak sanggup kalau harga BBM naik ongkos tetap, dari mana uangnya?" kata Asep.

Sopir angkot akan menaikkan tarif angkot Rp1.000 dari Rp3.500 menjadi Rp4.500 per orang, sedangkan untuk jarak dekat dari Rp2.500 menjadi Rp3.500.

Pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi pukul 21.05 WIB sebesar Rp2.000.

Terhitung mulai pukul 00.00 WIB tanggal 18 November harga premium naik dari Rp6.500 menjadi Rp8.500, begitu juga dengan solar dari Rp5.500 menjadi Rp7.500 per liter.



Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014