Kami terus mensosialisasikan bahaya penyakit DBD dan warga diminta diaktifkan kegiatan gotong royong untuk melakukan kebersihan lingkungan,"
Lebak (ANTARA News) - Kasus demam berdarah dengue di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sampai November 2014 meningkat dengan jumlah 263 penderita dan dilaporkan empat warga meninggal dunia.

"Jumlah kasus DBD itu meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 249 penderita," kata Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmutallah di Lebak, Selasa.

Ia mengatakan, meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) tersebut akibat rendahnya masyarakat melaksanakan gotong royong untuk kegiatan gerakan kebersihan lingkungan, seperti mengubur, menguras dan menimbun.

Selain itu juga pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk memutus mata rantai penularan DBD.

Biasanya, pada musim hujan berpotensi berkembangbiaknya nyamuk aedes aegefty.

"Kami minta masyarakat menjaga kebersihan dan pemberantasan PSN untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit DBD yang mematikan itu," katanya.

Menurut dia, meningkatnya jumlah kasus DBD itu karena sepanjang tahun 2014 curah hujan cukup tinggi sehingga populasi nyamuk aedes aegeypti berkembang pada genangan-genangan air bersih yang tidak menyentuh tanah.

Kondisi seperti ini, kata dia, pihaknya terus mewaspadai kemungkinan terjadi lonjakan pasien DBD.

Sebagian besar warga penderita DBD tinggal di permukiman padat penduduk sekitar perkotaan Rangkasbitung, Cibadak dan Kalanganyar.

"Kami terus mensosialisasikan bahaya penyakit DBD dan warga diminta diaktifkan kegiatan gotong royong untuk melakukan kebersihan lingkungan," katanya.

Di tempat terpisah, sejumlah warga Rangkasbitung diminta pemerintah daerah lebih proaktif memberantas penyebaran penyakit DBD karena saat ini banyak warga yang terserang DBD.

Penyakit DBD merupakan jenis penyakit berbahaya dan mematikan yang penyebaran melalui virus nyamuk aedes aegeypti.

Oleh karena itu, pemerintah melalui Dinas Kesehatan diharapkan lebih proaktif dan serius mengatasi penyebaran penyakit DBD sehingga tidak menyerang warga lainnya.

"Saya sangat berharap setiap kampung dilakukan pengasapan untuk mencegah DBDF," kata Tini (40) warga Kelurahan Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung.

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014