Kedatangan kami ke Polda Kalbar dalam rangka memonitoring kinerja kapolda Kalbar sekarang, serta mendalami kasus perbatasan, dan korupsi di Kalbar,"
Pontianak (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Adnan Pandu Pradja menyatakan pihaknya sedang mendalami kasus-kasus di perbatasan Provinsi Kalimantan Barat.

"Kedatangan kami ke Polda Kalbar dalam rangka memonitoring kinerja kapolda Kalbar sekarang, serta mendalami kasus perbatasan, dan korupsi di Kalbar," kata Adnan Pandu Praja seusai bertemua dengan Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistianto di Pontianak, Selasa.

Menurut dia saat ini pemerintah daerah sering mengabaikan perintah dari pemerintah pusat, karena mereka merasa berkuasa, dan menjadi raja-raja kecil di wilayahnya.

"Kami ingatkan pada pemda agar mematuhi dan mendukung pemerintahan yang baru, termasuk anggota dewan yang baru dilantik, apalagi pemerintahan sekarang, baik presiden maupun menteri-menterinya punya ciri khas masing-masing dalam bekerja dan punya komitmen yang tinggi," ungkapnya.

Ia menegaskan kedatangannya ke Kalbar untuk mendengarkan berbagai permasalahan di Entikong dan kasus-kasus korupsi lainnya. Dalam menerima informasi tersebut, Pandu menyatakan pihaknya sudah mendapatkan gambaran, baik melalui foto maupun pemberitaan selama ini.

Apalagi lanjut dia, Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistianto pada saat dilantik sebagai Kapolda Kalbar berjanji akan melibas semua kasus korupsi di wilayahnya yang baru itu.

Ia juga menambahkan meskipun dalam persoalan minerba berbeda penanggananya namun secara keseluruhan, tetap dilakukan pengawasan.

"Dalam menanggani kasus korupsi, Polda dan Kejati Kalbar bisa langsung berkoordinasi melalui teleconfrence diruangan masing-masing, tanpa harus mendatangi atau bertemu dalam membahas hal tersebut. Kami akan pantau terus. sejauhmana Polda dan Kejati menanggani kasus-kasus korupsi yang ada di Kalbar, sehingga kerja KPK dalam hal memberantas kasus korupsi di Kalbar menjadi lebih ringan dan cepat," ujarnya.

Menurut dia jika kajatinya bagus dan kapoldanya juga bagus, maka kerja KPK akan lebih mudah dalam memberantas korupsi. Ia juga heran laporan yang masuk di BPK RI, Kalbar dalam beberapa tahun terakhir ini selalu zero alias tidak ada masalah.

Sementara itu, Kapolda Kalbar Brigjen (Pol) Arief Sulistianto menyatakan dengan adanya teleconference itu, maka waktu akan menjadi lebih efektif dan efisien.

"Ide tersebut dari Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja, sehingga tidak perlu keliling wilayah, cukup dengan video confrence sudah bisa dilaksanakan, apalagi KPK, Polri dan Kejagung juga punya fasilitas itu," katanya.

Menurut dia sebagai kapolda, tentunya dirinya tergantung kebijakan kapolri. "Saya yakin, kalau ini sudah dikoordinasikan pada tingkat atas, maka kami di tingkat bawah ini tinggal melaksanakan saja kegiatan itu dengan baik," kata Arief.

Pewarta: Andilala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014