Secara psikologis mualaf memerlukan penguatan karena jiwa mereka lemah, apalagi mereka baru masuk ke dalam lingkungan baru yang sebelumnya asing,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) KH Didin Hafidhuddin mengatakan perlu dilakukan penguatan psikologis kepada mualaf atau orang baru menganut agama Islam.

"Secara psikologis mualaf memerlukan penguatan karena jiwa mereka lemah, apalagi mereka baru masuk ke dalam lingkungan baru yang sebelumnya asing," kata KH Didin di Jakarta, Selasa.

Ia menyampaikan hal itu pada diskusi dengan tema "Program Pengelolaan Mualaf di Indonesia Menuju Integrasi Standar Pengelolaan Nasional" diselenggarakan oleh Baznas.

Menurut dia, aspek kejiwaan perlu mendapatkan penanganan yang intensif agar merasa nyaman dan memiliki keyakinan yang kuat.

"Dapat saja mualaf tersebut secara ekonomi kaya, tapi jiwanya lemah karena biasanya diasingkan oleh keluarganya," kata dia.

Penguatan aspek kejiwaan, lanjut Didin, akan membuat mereka lebih yakin dengan Islam dan tidak ada lagi keraguan.

Kemudian, yang juga diperhatikan adalah membangun etos usaha agar mualaf dapat mandiri secara ekonomi dan tidak tergantung kepada orang lain.

"Dalam hal ini dilakukan dengan membekali keterampilan yang dapat menjadi bekal sehingga masuk Islam tidak diidentikan dengan menjadi miskin," lanjut Didin.

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014