Caracas (ANTARA News) - Venezuela meminta OPEC dan negara-negara non-OPEC bertemu untuk mengatasi penurunan harga minyak yang makin menyengsarakan pemerintah Presiden Nicolas Maduro yang sedang kekurangan uang.

Dengan harga minyak mentah Brent kurang dari 80 dolar AS per barel, turun lebih dari 25 persen sejak Juni, Venezuela dan banyak produsen minyak utama lain terjepit.

"Kami sudah mengkoordinasikan pertemuan khusus OPEC dan negara-negara non-OPEC untuk segera digelar guna mengambil keputusan dalam mempertahankan harga minyak dan pasar minyak dunia," kata Maduro dalam pidato televisi, Senin.

"Kami mempertahankan industri kami, minyak kami, hidup kami."

Venezuela bergantung pada ekspor minyak mentahnya dan krisis harga telah makin meruwetkan pemerintah yang sedang kesulitan menghentikan inflasi yang merajalela dan kekurangan pangan dan obat-obatan yang bergantung pada uang minyak untuk mengimpornya.

Venezuela dan Ekuador telah secara terbuka menyeru OPEC, kartel penghasil minyak beranggotakan 12-negara, untuk memotong produksi untuk menopang harga. Tetapi sikap negara-negara OPEC terpecah dalam soal pengurangan produksi.

Arab Saudi, produsen utama dunia, telah mengurangi harga ekspor minyak mentah ke AS yang disebut para analis sebagai upaya mempertahankan pangsa pasarnya karena menghadapi persaingan dari meningkatnya produksi minyak serpih Amerika Serikat yang membuat dunia dibanjiri minya sehingga harga lebih rendah.

Maduro mengatakan Menteri Luar Negeri Venezuela Rafael Ramirez sedang tur ke berbagai negara penghasil minyak guna mendorong pemerintah mereka mengambil tindakan guna menaikkan harga.

Tur termasuk ke Aljazair, Qatar, Iran dan anggota non-OPEC Rusia yang hubungannya dengan AS tengah genting, demikian AFP.

(A026/S004)



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014