Bogor (ANTARA News) - Organisasi angkutan daerah (Organda) Kota Bogor Jawa Barat memastikan tidak ada aksi mogok massal sopir angkutan kota menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Aksi mogok ditunda, kita pastikan situasi kondusif seluruh angkot beroperasi normal seperti biasa," kata Wakil Sekretaris Organda Yadi Indra Mulyadi, kepada Antara di Bogor, Rabu.

Menurut Yadi, situasi di Kota Bogor kondusif, karena sudah dilakukan penyesuaian dengan menaikkan tarif angkot secara resmi terhitung 18 November 2014.

"Memang ada instruksi untuk mogok massal oleh DPP Organda pusat ini terkait penyataan Menteri Perhubungan yang melarang pengusaha angkutan menaikkan tarif lebih dari 10 persen," kata Yadi.

Menurut Yadi kenaikan 10 persen tidak dapat menutupi biaya produksi supir angkot.

Yadi mengatakan, di Kota Bogor, kenaikan tarif yang telah ditetapkan sebesar 40 persen. Tarif yang tadinya Rp.2.500 menjadi Rp3.500 untuk umum dan mahasiswa, sedangkan pelajar SD/SMP naik dari 1.500 menjadi Rp2.500.

"Kalau di Kota Bogor kenaikan tarif sudah resmi diterbitkan oleh Wali Kota Bogor terhitung 18 November kemarin. Beda di kota-kota lain belum ada surat resmi kenaikan tarif," kata Yadi.

Sementara itu, angkutan kota di Bogor beroperasi seperti biasa dan tidak ada penumpukan penumpang.

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014