Bogor (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengatakan pendidikan seharusnya menjadikan anak pembelajar sepanjang hayat.

"Paling terpenting menjadikan siswa pembelajar sepanjang hayat karena yang diberikan saat ini belum tentu cocok dengan apa yang dihadapinya pada masa depan," ujar Anies dalam acara Program Penyelarasan Pendidikan Dengan Dunia Kerja di Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Belajar sepanjang hayat sama dengan artinya belajar terus-menerus.

"Tantangan dunia pendidikan bukan menjadikan anak spesialis atau super spesialis melainkan menjadikan anak menjadi pembelajar sepanjang hayat," pesan dia.

Mendikbud menjelaskan dalam dunia pendidikan terdapat tiga komponen penting yang perlu disiapkan bagi generasi muda. "Pertama adalah integritas, anak-anak harus memiliki integritas yang baik.

"Zaman sekarang investor bisa diamankan kalau ada koneksi. Namun di masa depan mungkin ini tidak bisa dilakukan lagi, makanya siswa harus dididik agar mempunyai integritas," jelas dia.

Kedua, anak-anak harus dididik agar memiliki jiwa kewirausahaan. Sebab jiwa kewirausahaan melihat kesulitan sebagai kesempatan.

"Orang yang mempunyai jiwa usaha adalah orang yang selalu optimistis."

Ketiga, anak-anak harus diberi bekal agar mempunyai kemampuan komunikasi yang tinggi.

Tanpa kemampuan komunikasi yang baik maka susah menghadapi masa depan.

"Penguasaan bahasa menjadi sangat penting. Menguasai bahasa Indonesia dengan baik diperlukan guna membangun komunikasi dalam negeri."

Selain itu, membekali siswa dengan bahasa internasional juga wajib dilakukan.

"Ini agar Indonesia bisa mempengaruhi dunia, bukan menerima apa-apa dari dunia," kata Menteri.

Pewarta: Indriani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014