Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Rabu mendadak mengunjungi Kantor Pos di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, guna memantau pembagian dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) untuk keluarga kurang mampu.

"Saya tadi memang ingin melihat langsung bagaimana masyarakat kurang mampu menerima dana PSKS dan ternyata disambut positif oleh masyarakat yang berhak," katanya.
 
Selama di kantor pos, Wakil Presiden langsung berjalan menuju tiga meja khusus untuk pelayanan PSKS.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Sekretaris Wakil Presiden Mohammad Oemar serta Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan Bambang Widianto mendampingi Wakil Presiden dalam kunjungan selama sekitar 20 menit tersebut.

Pemerintah memberikan dana PSKS sebanyak Rp200 ribu untuk setiap keluarga kurang mampu sebagai kompensasi kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak.

Kali ini bantuan diberikan untuk dua bulan langsung (November dan Desember) sehingga setiap keluarga kurang mampu menerima Rp400 ribu bulan ini.

Selama meninjau kantor pos, Wakil Presiden berdialog dengan seorang warga bernama Sutrap, salah satu penerima PSKS.

"Ini akan saya gunakan untuk modal dagang nasi uduk," kata Sutrap.

Setidaknya sekitar 40 warga kurang mampu sedang menunggu giliran untuk menerima dana PSKS.

"Kalau bisa ditingkatkan lagi Pak Wapres nilainya," kata Slamet, penerima dana PSKS yang lain.

Wakil Presiden mengatakan pelayanan pembagian PSKS sudah cukup cepat.

"Mulai dari antre hingga mendapat dananya hanya membutuhkan lima menit saja. Sudah cepat proses pembagiannya," kata dia.

"Ini bukan hal baru. Kalau ada kenaikan harga BBM program semacam itu selalu ada," katanya

Dia mengatakan setidaknya ada 15 juta kepala keluarga kurang mampu yang akan mendapat bantuan dana dalam program kompensasi penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

Ia mengakui bahwa masih ada kekurangan dalam pelaksanaan program tersebut dan pemerintah akan memperbaikinya.

"Kalau memang ada yang tak sesuai, pemerintah akan perbaiki," kata Wakil Presiden.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014